Leoric Lifes ( Story The Skeleton King ) By : PSETILENCE

http://img594.imageshack.us/img594/2905/kingleoricbyhanneman87.jpg

Part 1 – Saat Aku masih seorang manusia

Spoiler

Hari ini seperti biasanya, aku memimpin perang untuk membasmi para pasukan dan hero scourge yang menyerang kerajaanku, Lordareon…

“ Tuanku, kita bersiap-siap menyerang, kita tinggal menunggu komando Anda â€

Suara itu membangunkanku dari lamunanku, saat aku menoleh, dia adalah Davion, keturunan dari elf dan dragon, yang ku adopsi dan kulatih sebagai tangan kananku.

“ Baik, bagaimana posisi kita sekarang?, Siapa yang memimpin para undead itu? “

“ Kita ada di lembah Ashenvale, sedangkan mereka tepat 10 mil di bawah kita. Pemimpin mereka adalah Slardar, musuh bebuyutan Ayah, maksudku Tuan, ia membawa seribu ghoul, lima ratus necromancer, dan tujuh puluh lima meat wagon…., Ayah, maksudku Tuanku, bisakah kita menang kali ini? “

Ayah…, sudah berkali-kali kukatakan jangan memanggilku Tuanku, Ayah saja, namun dia masih saja belum terbiasa…,

“ Anakku, yakinlah kita menang, apalagi pedang Ayah adalah Claymore yang sudah di tempa dengan Demon Edge, yang kita rebut dari pasukan gnoll di perang sebelumnya, dan pedang ini akan kau pegang nanti, saat aku mati…, dan aku ingin kau menempanya dengan SacredRelic yang bias kita dapatkan dari Abaddon, sehingga pedang ini menjadi Divine Rapier â€

“ Ayah, maksudku…â€

“ Panggil saja Ayah “

“ Maaf Ayah, tapi Ayah tidak akan mati kan?, mengapa Ayah bicara begitu?, lagipula hammer Ayah masih tersisa empat buah bukan? “

“ Nak, kita tak akan tahu kapan kita akan mati, baik, kita akan bersiap-siap, kita juga harus berterima kasih kepada Furion yang telah memberi kita bantuan berupa tujuh ratus lima puluh treants, empat ratus druid of the talon, dan empat puluh glaive thrower “

“ Baik Ayah…â€

Sore ini tidak seperti biasa, aku tidak mencium bau kemenangan, aku merasa sesuatu yang aneh, dada ini terasa berat, pikiran juga penat, apakah karena bau para ghoul dan Na’ix yang kemarin baru saja aku bantai?, ataukah bau dari Pudge yang kuhancurkan menjadi bubuk itu?, entahlah, mereka sungguh menjijikkan.

BUOOOOOOOOOOONG

Suara terompet mulai di tiup oleh Davion, para treants, footman, dan semua pasukanku mulai turun menerjang musuh. Tak mau kalah, Aku dan Davion yang ada di garis depan langsung mengayunkan pedang dan membunuh sekitar sepuluh ghoul.

Tidak terasa, pasukan di kubu kami dan musuh sudah berkurang drastis. Teriakan para footman yang sedang di mangsa oleh ghoul, terdengar tidak asing di telingaku.

Akhirnya, kulihat dia…, SLARDAR!!!, aku yang sudah dua bulan berperang melawannya langsung naik pitam dan menerjangnya. Aku lempar sebuah palu dari empat palu yang ada di sabukku ke arahnya, dan Slardar dengan mudahnya membelah palu itu menjadi dua, saat aku akan menebasnya, dia sudah menghilang, dia berlari menuju arah DAVION!!!

“ DAVION AWAS!!! “

“ Grrah, mati kau putra musuh bebuyutanku!!! “

Dengan kekuatannya yang besar, Slardar menebaskan Trisulanya yang besar ke tubuh Davion, ia terhempas sekitar lima meter, saat Slardar akan menusukkan Trisulanya, aku dengan cepat lari dan mendorong tubuh Davion hingga…

CROOOT!!!

“ AYAAAAAH!!! “

“ Huahahahaha, bodohnya kau wahai manusia, mengorbankan diri untuk anak kecil seperti dia, huahahahaha!!! “

“ Da…Davion, tenang…lah…, tenanglah anak…ku…, AAAARGH!!! “

Kutebaskan pedangku kea rah leher Slardar dan…


Part – 2 Penderitaan kesengsaraan dan hidup baruku

Spoiler

“ Da…Davion, tenang…lah…, tenanglah anak…ku…, AAAARGH!!! “

Kutebaskan pedangku kearah leher Slardar dan terpotonglah leher makhluk air yang licin dan menjijikkan itu. Kepalanya terguling ke tanah, beserta jatuhnya tubuhku yang tertancap oleh trisula itu ke tanah…

BRUUK!!!

“ Ayah…, jangan tinggalkan aku Ayah… “

“ Davion, uhuk, tak perlu kau tangisi aku…, setiap orang pasti mati bukan?, begitu pula aku, uhuk-uhuk, kau tak perlu meminta siapapun juga untuk mengenangku, aku hanyalah jenderal picisan yang selalu beruntung bukan?, tapi Davion, uhuk-uhuk, ingatlah tiga hal ini, pertama…, ambil, jaga dan pakai pedangku ini, dan jangan lupa meleburnya dengan SacredRelic bila kau mendapatkannya…uhuk-uhuk, yang kedua, ingatlah namaku, Leoric di dalam hatimu, ayahmu yang…yang tidak ber…gu…na…i…iiii…ni, dan yang ter…ak…hir……uhuk-uhuk, tetaplah…hi…dup………………… “

“ TIDAK, AYAAAAAH, TIDAAAAAK, DASAR SCOURGE TERKUTUK, KAU MERENGGUT SEMUANYA DARIKU, MULAI DARI TEMAN2KU, SEKARANG AYAHKU!!!, AKU TAK AKAN MEMAAFKAN KALIAAAAN!!! â€

“ Tenang tuan Davion, mereka hanyalah sisa ghoul tidak berguna yang kabur karena pemimpin mereka mati…, tenang…, janganlah gegabah…, ingat pesan Ayah tuan…â€

Ya, itulah pesan terakhirku pada anak angkatku Davion. Aku yang sekarang berbentuk arwah, hanya bias memandangnya dari bawah…, APA!!!, aku terjun ke neraka, tidak mungkin!!!, saat aku menoleh ke bawah, kulihat muka seekor makhluk yang menyeretku ke dalam neraka sembari membakarku, panas sekali apinya, lebih panas daripada tato kesetiaan yang di stempel kan pada lengan kananku sebagai simbol kesetiaan.

“ Leoric, kau telah membunuh banyak sekali anak buahku, sekarang, rasakan penderitaan yang dirasakan oleh mereka, huahahahaha!!! “

“ Apa???, siapa kau, AAAARGH!!! “

“ Aku adalah Lucifer, jendral veteran dari Lich King, yang akan menyiksamu berabad-abad, huahahahahaha!!! “

Seluruh tubuhku terasa terbakar, apinya serasa menusuk tulangku. Makhluk yang mengaku bernama Lucifer itu, terus-terusan membakar tubuhku. Dia terlihat sangat puas saat melihat tubuhku terbakar, terlebih lagi saat di gigit dan d koyak oleh ghoul yang sedang menyantap tubuhku secara perlahan…, saat itu pula kulihat ghoul yang ukurannya besar, dia adalah…, dia adalah Na’Ix!!!

“ Grraaaah, Leoric…, kau piker kau telah membunuhku!!!, Graaah, aku dengan mudah dihidupkan oleh Lich King, sekarang, kau yang akan kusantap sebagai makan malam, bersama Pudge!!, GRAAAH!!! “

APA!!!, Pudge katanya?, bukankan dia telah kubum hanguskan menjadi bubuk?, tapi Na’Ix tidaklah membual, Pudge juga dating dan menggerogoti tubuhku…, sesaat aku berpikir, ternyata usahaku membunuh dua makhluk menjijikkan itu sia-sia, mereka bias hidup lagi dengan mudah. Bahkan usahaku membunuh mereka, dihargai dengan siksaan yang rasa sakitnya tak tertandingi ini…, sesaat aku berpikir, mengapa!!!, wahai Cenarius dan Furion, mengapa aku di kirim ke neraka yang keji ini!!!, tidak, ini TIDAK ADIIL!!!

Sesaat aku merasakan kematian untuk kedua kalinya, ketiga kalinya, hingga kesekian ribu kalinya. Lagi-lagi aku melihat tubuhku yang hancur, tidak berbentuk. Na’Ix, Pudge, Lucifer, dan para ghoul itu melahap seluruh bagian tubuhku seperti melahap sepotong roti…, namun tiba-tiba……

“Wahai Leoric, tidakkah kau menganggap ini suatu ketidak adilan?, setelah kau berjuang membela kaummu dan para elf itu, inilah penghargaan yang kau dapatkan, siksaan tiada henti… “

Siapa itu?, mengapa aku mendengar suara?, namun ternyata bukan hanya aku, para pasuakn Scourge rupanya juga mendengar suara itu. Mereka langsung mundur dari mayatku yang hanya tersisa tulangnya saja, sambil menampakkan ketakutan yang amat sangat…

“ Aku adalah Lich King, wahai Leoric yang perkasa, akulah pemimpin mereka, aku bisa membebaskanmu dari siksaan ini dengan satu syarat… “

Apa?!, dia membaca pikiranku?

“ Ya Leoric, aku bisa membaca pikiranmu, apakah kau menerima tawaranku? “

Sejenak aku berpikir, lalu aku menjawab…

“ Ya, tentu bila kau bisa mengembalikan aku ke tubuhku, SEBUTKAN SYARATNYA!!! “

“ Jadi kau sanggup?, lihat ini sebentar…â€

Tiba-tiba kepalaku berputar, aku melihat, Rylai, sang Crystal Maiden yang merupakan calon istriku di dunia manusia, dia tidak berkabung atas kematianku namun, APA!!!, dia justru akan menikahi Purist, adik kandungku, lalu…, siapa itu?, Furion, dia tidak menguburkan jasadku, namun dia hanya menaruhnya di lapangan kosong, sebagai makanan ghoul yang tertangkap hidup, dan menjadikannya sebagai sebuah hiburan…dan masih banyak kejadian pahit yang kulihat, aku marah, aku sungguh marah, aku tidak lagi bisa menggambarkan perasaanku dengan kata-kata…

“ LICH KING, KUTERIMA SYARATMU, AKU MAU HIDUP LAGI DAN MEMBUNUH SEMUA ORANG YANG MENGKHIANATIKU, AKU AKAN MEMBELA KUBU SCOURGE, DENGAR AKU LICH!!! â€

Tiba-tiba, aku melihat semua anggota scourge yang tadi menyiksaku tertawa, begitu pula dengan suara Lich King, dan tiba-tiba… ZZzzAAaaPPpp!!!, aku merasakan udara bumi lagi…, tapi lain, udara ini pekat dengan bau mayat, saat aku melihat diriku, aku hidup lagi, namun, aku tidak lagi berbentuk manusia, aku adalah salah satu dari para Scourge, aku menjadi tulang hidup, yang berhasrat membunuh para manusia dan elf terkutuk itu

“ Leoric, sekarang kau punya pangkat yang baru… â€

“ A…Apa…Itu…!!! “

Aku tak lagi bisa berbicara dengan lancar, dan tampaknya yang mengerti aku hanyalah Lich King

“ Sekarang, pangkatmu adalah King Leoric, The Skeleton King, dan tugasmu adalah…… “

Part – 3 Orientasi Dari Lich King

Spoiler

“ A…Apa…Itu…!!! “

Aku tak lagi bisa berbicara dengan lancar, dan tampaknya yang mengerti aku hanyalah Lich King

“ Sekarang, pangkatmu adalah King Leoric, The Skeleton King, dan tugasmu adalah menyerang markas para elf yang berjarak 12 mil dari sini, dan kau akan menjalankan tugas ini sebagai orientasi, serta untuk melihat kekompakanmu bersama para teman barumu di sini, pergilah, berapa anak buah yang kau butuhkan?, aku akan men-summon sebanyak yang kau mau “

Sementara itu, di markas besar kubu sentinel….

“ Bunda Rylai, maafkan kami, terutama saya, Ayah, maksudku tuan Leoric, dia…., dia…. “

Rylai segera terperanjak dari kursi ia duduk

“ Ada apa davion?, Leoric selamat bukan dia, ah… “

Pandangan Rylai langsung terpaku ketika melihat Davion hanya mengembalikan perisai dan dua buah palu yang disodorkan Davion. Tak terhindar lagi, Rylai langsung menitikkan air mata dan jatuh dari posisi berdirinya.

“ Davion, kumohon, ini hanya godaan dari ayahmu bukan?, dia bercanda bukan?, mengapa dia selalu menggodaku seperti ini sepulang perang?, tapi davion, mengapa kali ini begitu keterlaluan hingga….hingga ada banyak darah yang melekat di perisai dan kedua palunya?, kumohon Davion…., kumohon…. “

Davion menghela nafas sebentar dan menjawab

“ Maafkan aku, bunda, tapi memang hanya ini, Ayah telah meninggal, dia di bunuh oleh Slardar, tubuhnya sekarang segera dikremasi oleh Yang Mulia Furion, dan memang hanya tiga buah palu, perisai, dan pedang Ayah yang dipercayakan kepadaku ini sebagai saksi bisu…. “

Tiga palu?, Rylai segera memperhatikan jumlah palu yang dibawa oleh Davion….

“ Davion, kau mengatakan ada tiga palu? “

“ Ya bunda, lihat ada satu…, dua, APA!!!, mengapa, bukankah tadi ada tiga?, tunggu sebentar bunda, CAPTAIN!!! “

Dengan segera Davion meninggalkan semua saksi bisu dari kematian Ayahnya, serta meninggalkan calon Ibunya yang menangisi seluruh saksi bisu tersebut.

“ Leoric….mengapa….mengapa…. “

Sementara itu, posisi Leoric dengan cepat berada 2 mil di dekat camp yang dimaksud oleh Lich. Leoric selalu teringat dengan perkataan Lich King yang terakhir, sebelum dia meninggalkan markas scourge

“ Hai Leoric, palu kesayanganmu ini, meski hanya kuberi satu, namun akan selalu ada di saat kau membutuhkannya, karena sudah kuberi mantera khusus. Kini, kau tak perlu lagi memperdulikan berapa banyak palu yang kau lempar dan sisanya, namun hitung jumlah elf, human, dan para jendral yang bisa kau bunuh dengan palu serta pedang barumu itu. Pedang itu akan akan membuatmu semakin kuat, karena terbuat dari leburan dua buah Demon Edge. Ingat Leoric, bila kau gagal, kau akan tersiksa untuk selama-lamanya, huahahahahaha!!! “

Pertama, aku tak percaya soal jumlah palu yang dikatakan oleh Lich King, namun saat kucoba melemparnya kearah pepohonan, dan benar saja, palu itu muncul lagi di pinggangku. Namun aku masih belum percaya mengenai pedang yang dibuat dari dua artifak langka tersebut, serta perisai yang dikatakan terbuat dari satu dari ratusan keeping aegis.

Aku merasa tertantang dengan tugas yang diberikan. Dengan segera, aku meminta 50 ekor ghoul dan 75 ekor necromancer, untuk membantu penyeranganku. Saat aku tiba di dekat area elf itu, aku mengamati keadaan pasukan di camp itu. Siapa gerangan yang memimpin pasukan di camp itu?, ternyata yang memimpin pasuakn di camp itu adalah….

Part – 4 Pengkhianatan seorang elf

Spoiler

Aku merasa tertantang dengan tugas yang diberikan. Dengan segera, aku meminta 50 ekor ghoul dan 75 ekor necromancer, untuk membantu penyeranganku. Saat aku tiba di dekat area elf itu, aku mengamati keadaan pasukan di camp itu. Siapa gerangan yang memimpin pasukan di camp itu?, ternyata yang memimpin pasukan di camp itu adalah Mortred dan saudarinya, yang bernama Shendelzare Silkwood. Aku samar-samar mendengar percakapan mereka

“ Mortred, apakah kita tidak segera menyerang scourge sekarang?, aku dengar mereka memiliki seorang jendral baru. Aku juga mendengar dari para scout, bahwa jendral baru mereka bias dikatakan kuat. Apakah kita yakin menang?, perlukah aku meminta bantuan dari Ulfsaar yang tinggal di dekat sini? “

“ Hmmm, tidak perlu, cakramku ini pasti bias membunuh pasukan scourge beserta jendral baru itu tanpa bantuan dari Ulfsaar yang hebat itu. Apakah kau lupa, cakramku ini hasil leburan daripada dua buah BurizaDoKyanon?, Furion juga salah memintamu membantuku…. “

“ Tapi Mortred, kita adalah saudara?, janganlah kau sombong begitu…. “

Ulfsaar kata mereka?, aku tak akan membiarkan mereka memanggil bantuan dari beruang haus darah itu. Aku mengenal baik Ulfsaar saat aku masih manusia. Ulfsaar bias dengan mudah mencabik-cabik badan Leviathan yang keras itu, hingga sisik Leviathan hancur dan kabur dari kejaran kami. Aku juga tak akan membiarkan kesombongan Mortred terus membuatnya berada di dalam kepalanya.

Tanpa berpikir panjang lagi, aku langsung menyerbu membabi-buta kearah camp itu, bersama dengan pasukan yang kubawa. Dengan sigap, aku melempar palu kea rah Mortred, dan dia terlempar sejauh delapan meter kebelakang. Melihat itu, Shendelzare langsung berlari ke atas menara dan meniupkan terompet tanda menyerang. Dengan bunyi sekeras itu, para pasukan elf yang terdiri dari treants, para druid dan archer menyerangku. Namun panah dari para archer dengan mudah kubelah menjadi berkeping-keping, atau ku tepis dengan tamengku. Tak dihindari juga, para ghoul dan necromancer juga membantuku.

“ Kraaaah, Mor…tred…., lawan…., aku…. “

“ DASAR UNDEAD TERKUTUK!!!, hiaaaaa….!!! “

CRIING

Sabetan cakram Mortred dengan mudah kutepis dengan pedangku, dan terjatuh ke tanah. Dengan mudah, kuangkat tubuhkecilnya dengan tangan kiriku. Aku merasakan kebencian yang teramat dalam dari mata Mortred. Saat aku hendak menusukkan pedangku kea rah leher wanita ini, tiba-tiba terdengar suara Lich King.

“ Wahai Leoric, janganlah kau bunuh Mortred. Aku punya suatu rencana. “

Aku dengan patuh menjatuhkan tubuh kecil Mortred. Tiba-tiba Mortred berbicara sendiri, dan yang pasti dia sedang bernegosiasi dengan Lich King, sama seperti aku. Tak lama kemudian, Mortred menjerit, dia dengan segera mengambil cakramnya yang berada di atas tanah. Namun tiba-tiba….

“ Mortred, sadarlah, Lich adalah penghasut yang ingin memecahbelah kita, dan menghancurkan kita. Mortred, jangan terima apapun yang dikatakan oleh Lich!!! “

Aku berpikir sejenak, sepertinya Shendelzare mengerti, apa yang sedang dialami Mortred. Sungguh kuat ikatan persaudaraan elf, namun aku mengerti, kalau ucapan Shendelzare adalah penghalang bagiku untuk membalas dendam. Dengan segera aku berjalan kea rah Shendelzare yang sedang berada di pinggir Mortred. Akupun mengangkat dan melemparnya ke belakang sejauh empat meter, agar kami bias berduel dengan leluasa di sana.

“ Undead terkutuk, apa yang kau lakukan pada saudariku, akan kubunuh kau, hiaaa!!! “

Shendelzare menembakkan sebuah cahaya putih dari senjatanya ke arahku dengan cepat. Namun cahaya itu bisa dengan mudah kubelah. Namun, dengan sigap pula ia melompat ke atas pundakku. Aku tak mau kalah, kuraih tubuhnya dan kubanting tubuhnya kearah bebatuan besar di depanku, namun dengan secepat kedipan mata, dia menggunakan ilmunya, dan menukar posisi kami, sehingga aku yang menabrak bebatuan besar itu hingga hancur. Lagi-lagi ia menembakkan cahaya itu, tak ayal lagi aku langsung terkena dan pusing. Aku melihat dia dengan segera mendekatiku dan ingin memotong leherku, namun tiba-tiba….

CROOOT!!!

Aku melihat tubuh Shendelzare terbelah menjadi dua. Aku melihat, pembunuhnya adalah saudarinya sendiri, yaitu, Mortred. Rupanya Mortred sudah berada di pihakku sekarang. Setelah dia membelah Shendelzare, dia dengan lembut membantuku berdiri. Aku jadi teringat sekejap kepada Rylai…., Mortredpun berkata

“ Aku tahu, kau bernama Leoric bukan?, jangan khawatir, aku di pihakmu sekarang, aku juga tahu penderitaanmu. Mari, kita berkoalisi mulai sekarang. “

Huh, pintar juga Lich King, dia berhasil menghasut salah satu jendral veteran dari ras elf, yang sudah ber abad-abad bermusuhan dengan Lich King. Lalu, terdengar oleh kami suara rintihan Shendelzare….

“ Morr…MORTRED!!!, teganya kau…, membunuhku, saudarimu sendiri…., dan….mengkhianati Furion…, aku akan membalas….perbuatanmu…… â€

Sebelum Shendelzare menyelesaikan ucapannya, Mortred dengan cepat memotong lehernya. Aku melihat sekitar, rupanya camp ini sungguh menyedihkan. Dengan mudah aku hancurkan, padahal aku hanya membawa jumlah pasukan yang sangat minimalis. Aku juga melihat, tubuh para elf, tak terkecuali Shendelzare di makan oleh para ghoul. Akupun langsung menyarungkan pedangku di punggungku, lalu Mortred dengan lembut menyentuhku dan mengatakan….

“ Leoric…, mari kita kembali ke markas baru kita…. “

Huh, dia berubah menjadi lembut, tidak sesombong tadi. Namun, aku tidak berpikir banyak lagi, karena dia adalah teman senasibku sekarang. Namun, tiba-tiba langit menjadi gelap, dan ada suara, yang berbahasa elf, dimana aku tidak mengerti apa yang dibicarakan. Namun, tiba-tiba muncul bulan sabit, dan cahayanya langsung menerangi mayat Shendelzare, dan….

http://img690.imageshack.us/img690/6123/sk2b.jpg

Part – 5 Sahabat perang yang baru, serta camp yang baru

Spoiler

Tiba-tiba langit menjadi gelap, dan ada suara, yang berbahasa elf, dimana aku tidak mengerti apa yang dibicarakan. Namun, tiba-tiba muncul bulan sabit, dan cahayanya langsung menerangi mayat Shendelzare, dan para ghoul yang sedang menyantap sisa-sisa tubuh Shendelzare tiba-tiba mati begitu saja terkena sinar itu. Saat itu pula, kulihat ketakutan terpancar dari wajah Mortred, saat itu juga aku bertanya pada dirinya….

“ Mor….tred…., kraaah, suara….sia……pa……itu….? “

Dengan nafas yang terputus-putus, dan wajah yang penuh ketakutan Motred menjawab pertanyaanku….

“ Itu suara Dewi Elune, beliau pasti mengawasi kita daritadi. Dia pasti memiliki suatu rencana…., dia… “

Sebelum Motred menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba dari sisa tubuh Shendelzare bangkit sesosok arwah, yang lama-kelamaan berwujud seperti Shendelzare sendiri. Arwah itu memandang kami dengan sinis, serta mengeluarkan geraman yang terdengar sangat ganas. Lalu, arwah itu menghilang begitu saja, entah emana, diikuti menghilangnya bulan sabit mistis di langit. Aku yang tidak tahu menahu soal Dewa maupun Dewi bangsa Elf hanya terbengong-bengong, tidak seperti Mortred yang ketakutan. Mortredpun dengan segera memberiku isyarat untuk pulang ke camp Scourge.

Beberapa saat kemudian, kami telah tiba di camp scourge. Setiba di camp scourge, Lich King mengatakan sesuatu padaku….

“ Leoric, tugas pertamamu sudah berjalan dengan lancar, aku sudah mempercayai kekuatanmu. Sekarang, kau dan Mortred adalah jendral di pasukanku, untuk selamanya, huahahahahaha… “

Tawa Lich King yang terakhir terdengar begitu licik di telingaku, namun aku tak mengerti apa yang dirasakan Mortred. Bahkan, ia terlihat sulit beradaptasi di camp barunya, dia segera mencari hutan, untuk tempat tinggalnya. Aku hanya berpikir, dia pasti sulit untuk meninggalkan area pepohonan, yang selama ini sudah menjadi rumah kesayangannya.

Sejenak kemudian, aku melamun. Aku samar-samar mendengar suara Davion. Aku juga membayangkan, sosoknya waktu dia masih anak-anak, saat pertama kali ia kudidik mengayunkan pedang. Namun, lamunanku pecah dengan cepat, karena aku mendengar namaku di sebut oleh beberapa jendral veteran Scourge, yang berada di belakangku.

“ Hai, kudengar kau bernama Leoric ya?, huahahaha, jadi kau bangga dengan kemenangan pertamamu?, huh… “

Kulihat makhluk berbentuk laba-laba itu menertawakanku. Aku juga merasa bahwa dia sedang mengintimidasi diriku. Tanpa pikir panjang, aku menjawab perkataannya…

“ Kraaah, ja…di…, kau pikir…, laba-laba sepertimu…, sudah cu…kup kuat un…tuk… menantangku…? Kraaah, aku…tidak…takut… “

Mendengar ucapanku, makhluk itu dengan segera mengeluarkan duri-duri panjang, yang kira-kira berukuran satu meter dari kulitnya yang sudah terlihat tebal itu. Tanpa pikir panjang, aku juga mengambil pedang yang ada di punggungku. Aku siap menyerang da diserang oleh makhluk jelek itu. Pertama, dia memukul tanah, dan mengeluarkan duri-duri berarah vertikal setinggi dua meter kearahu dengan cepat. Aku dengan segera membelah duri yang ada di depanku sambil mengelak ke belakang. Makhluk itu terlihat makin marah. Dia menggeleng-gelengkan epalanya seperti banteng ganas.

Setelah menggeleng-gelengkan kepalanya, dia menyemburkan kilat berwarna hijau ke arahku. Kilat itu kutepis dengan tamengku, dan menghilang. Makhluk itu semakin marah, dia tiba-tiba menghilang entah kemana. Saat kulihat sekitar, para ghoul, dan jendral lain memandang duel kami, sambil bersorak-sorak. Terlihat pula, ada beberapa jendral yang bertaruh atas pertarungan kami, dengan taruhan barang-barang sejenis Crystalis, Helm of Dominator, dan barang lain yang tak pernah kulihat.

Tiba-tiba kurasakan hawa pembunuh di belakangku. Dengan segera kuayunkan pedangku ke arah belakang, dan benar saja, makhluk itu ada di belakangku, siap menerkamku dengan kedua tangannya yang tajam seperti pisau, namun tertepis oleh ayunan pedangku. Dia terlihat lebih marah, namun, aku dengan segera menyerangnya dengan pedangku. Kupatahkan duri-duri dari kulitnya, namun usahaku sia-sia. Dalam hitungan detik, duri-duri itu tumbuh kembali seperti semula. Dan apa yang terjadi?. Tanganku tertancap oleh duri yang baru saja kupotong. Tanpa banyak pikir, kucabut duri itu, dan benar saja, lubang di tanganku ternyata cukup dalam.

Lubang itu dengan cepat tertutup, dan aku merasa semakin tertantang. Kulempar paluku ke arah laba-laba itu. Dia segera terpental, dan tubuhnya terbalik. Kulihat, ternyata di bagian perut makhluk itu, kulitnya sungguh tipis, dan saat aku akan menusukkan pedangku ke perutnya, tiba-tiba ada sebilah pedang yang menghalangi pedangku untuk menembus tubuh laba-laba besar ini. Ketika kulihat, ternyata pemilik pedang itu adalah…


Part – 6 Perang tanpa akhir ep.1

Spoiler

Lubang itu dengan cepat tertutup, dan aku merasa semakin tertantang. Kulempar paluku ke arah laba-laba itu. Dia segera terpental, dan tubuhnya terbalik. Kulihat, ternyata di bagian perut makhluk itu, kulitnya sungguh tipis, dan saat aku akan menusukkan pedangku ke perutnya, tiba-tiba ada sebilah pedang yang menghalangi pedangku untuk menembus tubuh laba-laba besar ini. Ketika kulihat, ternyata pemilik pedang itu adalah seseorang yang memiliki sayap besar, dua pedang berbentuk bulan sabit, buta, dan tegap…., dia adalah Terrorblade, yang juga salah satu pengkhianat bangsa Elf….

“ BERHENTI LEORIC, dia adalah temanbmu sekarang…., aku mengetahui semuanya dari Lich King, dank au Anu’Barak…, sekali lagi kau sombong, kupastikan Lich King tak bias menghidupkanmu lagi untuk kedua kalinya…. “

Dengan angkuh, Terrorblade angkat kaki dari dekat tubuh makhluk yang bernama Anu’Barak itu. Sejenak, Anu’Barak menyimpan duri-duri dari tubuhnya kembali masuk ke dalam kulitnya yang tebal. Lalu dia menatapku sambil mengangguk, menunjukkan bahwa dia kalah dalam duel ini. Seketika itu juga, para jendral Scourge yang lain langsung bersorak, berteriak, dan ada yang mengerumuniku, seraya berkata….

“ Hebat sekali kau bias mengalahkan Anu’Barak yang kuat itu, tiga sorakan untuk teman baru kita, LEORIC!!! “

“ Leoric, aku Anu’Barak kagum padamu, karena itu, kau kuberi salah satu barangku…., leburkan barang ini dengan bantuan Leragas…., dia akan membuat pedangmu menjadi lebih kuat…. “

Hmmm, kulihat Anu’Barak memberiku BattleFury sebagai hadiah kemenanganku. Sesuai petunjuknya, akupun meminta bantuan orang yang ditunjuk Anu’Barak untuk melebur BattleFury ke dalam pedangku.

Tak lama setelah peleburan berhasil, pedangku ini semakin berkilau. Mata pisaunya terlihat makin tajam, dan warna pedangku menjadi keemas-emasan, warnanya sungguh menantang. Namun, tiba-tiba datang seorang jendral, yang keadaan tubuhnya sudah tidak karu-karuan, penuh dengan luka. Dia adalah musuh lamaku…, Magnus…

“ Heeeh…heh…, DENGARKAN, para Sentinel menyerang kita di sisi tenggara…, mereka mengirimkan… Jahrakal dan Huskar, para Troll gila itu…, heeeh…hehhh, cepat bantu Pugna, dia sudah sekarat… “

Seketika itu juga, Magnus ambruk dan suasana hening. Dengan cepat, datang salah satu jendral veteran, mendekat ke tubuh Magnus dan berkata…

“ Jangan khawatir teman-teman, dia hanya kecapaian. Baiklah, AKU, VOID ALIAS DARKTERROR AKAN MEMBALIKKAN KEADAAN, SIAPA YANG BERNYALI DI SINI DAN IKUT DENGANKU MENYERANG PARA TROLL GILA ITU, MAJU KE SINI!!! “

Dengan segera, aku mengajukan diri. Namun aku tak sendiri…, aku melihat beberapa dari teman baruku juga ikut mengajukan diri. Aku tidak takut dengan kedua troll itu, karena aku tahu kelemahan mereka, yaitu emosi yang tidak bisa ditahan, serta keterbatasan pengelihatan mereka di malam hari. Jendral yang mengaku sebagai Darkterror itu melihatku, dan berkata…

“ Jadi orang baru, kau juga ikut kami?, bernyali juga…, huh, kalian semua, bereskan Huskar, aku akan menyelesaikan duel panjangku dengan Jahrakal… “

Huh, sombong sekali. Jahrakal seingatku bisa memukul lebih dari sepuluh kali dalam waktu kurang dari dua detik, dengan palunya yang berat itu. Namun, ada baiknya aku melihat hasil dari duel mereka nanti. Dengan segera, ada makhluk besar berwarna ungu yang membukakan sejenis portal, dan meminta kami masuk. Dia menyebut nama kami satu persatu…, Void, Leoric, Razor, dan Leviathan…, kamipun masuk ke portal itu setelah selesai di absen olehnya.

Dalam sekejap, kami beserta ratusan ghoul dan necromancer langsung turun ke tengah-tengah medan perang. Tiba-tiba, kami semua tercengang dengan apa yang kami lihat.

“ Void, lihat di atas sana, tepat di ujung tombak… “

Kulihat, yang barusan berbicara adalah Razor, kamipun tercengang dengan pemandangan yang kami lihat. Di ujung tombak yang dimaksud oleh Razor, sudah tertancap kepala dari Pugna…, seketika itu pula, terdengar suara terompet yang sangat keras, dan, benar saja, pohon di sekitar kami langsung berubah menjadi Treants, yang jumlahnya ribuan. Kuasumsikan, jumlah pasukan kami dan mereka perbandingannya sepuluh banding seratus…

“ Kraaaah…, Mati…kalian… “

Tanpa banyak pikir, aku langsung menerjang dan menebas para treants. Satu tebasan, lima treants gugur…, dua tebasan sepuluh treants…, sungguh hebat pedangku ini akibat barang Anu’Barak pikirku. Aksiku diikuti oleh tembakan petir, dan terjangan liar dari Razor dan Leviathan…, namun, Void terlihat seperti mencari sesuatu…, dan tiba-tiba dia menyeringai…

“ DISANA KAU JAHRAKAL, HYAAA!!! “

Dengan kedipan mata, Void langsung berada tepat di depan Jahrakal…, aku tak memperdulikannya…, karena aku ada pertarunganku sendiri…

Sementara itu Void…

“ Jahrakal, mati kau kali ini, hyaaaa!!! “

“ Void, pukulan selambat anak kecil ini…, huahahahahah, kau pikir pukulan ini bisa mengenaiku?, apalagi dengan kudapatkannya TheButterfly dari Furion?, dasar pemimpi!!! “

Duelpun berlangsung sengit. Hantaman palu Void dihindari…, hantaman palu Jahrakal ditepis dengan palu Void, gerakan mereka sungguh cepat, namun, tiba-tiba Void berteriak…

“ CHRONOSPHERE!!! “

Seketika itu, waktu dan gerak orang lain selain Void terhenti…, termasuk si liar Jahrakal, Void tertawa sinis, dan mulai memukuli Jahrakal…, namun apa yang terjadi?, semua pukulannya tidak mengenai Jahrakal satupun…, lima detik berlalu dan…

“Huahahahahah, Void, aku sudah tahu semua trikmu, tidakkah kau sadar, kau sudah dibutakan oleh sihirku?, kau hanya memukuli ilusi yang diciptakan oleh matamu…, sekarang saatnya serius…GRAAAAAAAH…, RAMPAGE!!! “

Seketika itu, tangan Jahrakal dipenuhi cahaya…, pukulannya membabi buta dan…

Part – 6 Perang tanpa akhir ep.2

Spoiler

Seketika itu, tangan Jahrakal dipenuhi cahaya…, pukulannya membabi buta dan gerakannya sungguh tidak bisa diprediksi. Pukulan di detik awal, masih bisa dihindari dan di tepis oleh Void, detik kedua, gerakan Void makin tertinggal, banyak pukulan palu Jahrakal yang mengenai tubuhnya, walaupun tidak terlalu keras…, namun, di detik ketiga, hantaman keras dari Jahrakal mengenai kepala Void, sehingga Void terpental lima meter ke arah samping.

Void yang baru saja terjatuh, dengan sigap mendongak ke arah musuhnya. Baru saja menoleh ke depan, Jahrakal dengan cepat melompat ke arah Void, siap memukul Void yang sedang terkapar. Dengan Cepat, Void melindungi tubuh dan kepalanya dengan palu di tangan kanannya, namun usahanya sia-sia. Justru pukulan liar Jahrakal mematahkan lengan Void. Void berteriak kesakitan, namun itu tak membuat Jahrakal berhenti ataupun memberi nafas pada Void, sekarang, duel antara mereka berdua sudah berada di titik KLIMAKS!

Sementara itu Razor dan Leviathan…

“ Leviathan, kata Magnus ada Huskar di sini, kau ke arah sana, sedangkan aku maju, beri tanda bila kau menemuinya! “

“ GRAAAAH “

Lima menit berlalu, Razor, Leviathan, dan Leoric tentunya, sudah membunuh ratusan treants, namun belum menemukan Huskar. Sementara itu Razor…

“ Hmmm, hutan ini gelap sekali, AAARGH!!! “

Seketika itu, ada tombak api yang menancap di tubuh Razor, lalu dua tombak…tiga tombak, hingga lima tombak membakar tubuh Razor, dengan penuh emosi, Razor berteriak…

“ HUSKAR KELUAR KAU PENGECUT!!! “

“ Hmm, Razor, kau sombong sekali… “

“ AHA!!!, di sana rupanya, FRENZY!!! “

Dengan cepat Razor menembakkan kilat ke arah Huskar, namun, kilat itu seperti tidak mempan pada Huskar…

“ SIAL, CHAIN LIGHTNING!!! “

DuAaAaAarR!!!, seketika itu pula, Huskar terlihat kesakitan, namun…

" Huahahahahah, kau pikir kau menang?, GrrRaaaaah!!! "

Huskar mengeluarkan ilmu InnerVitalitynya. Huskar terlihat memulih dengan hitungan ******* Keadaan Razor semakin terdesak…, sihir Frenzy pada dirinya sudah habis, saat Razor hendak melarikan diri, Huskar melompat mendekati Razor dan…

“ Huahahahaha, mati kau Razor, LIFEBREAK!!! “

“ AAAAARGH!!! “

Razor terlihat sekarat. Di langkahnya yang tertatih-tatih, Huskar masih tetap melemparinya dengan tombak api, saat akan melemparkan tombak keempat…

“ Ini adalah tombak terakhir, sekaligus akhir dari nyawamu RAZOR!!! “

Saat akan melempar tombak terakhirnya, tiba-tiba…

JDUUUMMMM!!!, tubuh huskar terpental ke langit, dan tombaknya patah…, ternyata Leviathan menyelamatkan nyawa Razor dengan Ravagenya… Melihat itu, Razor tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk lari…

“ Leviathan, urgh, terimakasih… “

“ GRAAAH!!! “

Huskar terlihat marah, karena pertarungannya diganggu oleh tamu yang tidak diundang, apalagi itu LEVIATHAN!!, Hero scourge yang bisa menandinginya…

" GRRRAAAH!!! "

“ Dasar makhluk air sialan, UAAAARKH!!! “

Leviathan seketika mengeluarkan sihirnya, dan menembakkan segelombang ombak pada Huskar. Huskar juga terlihat sekarat, apalagi tombaknya juga sudah habis…, saat Leviathan sudah dekat dan akan memukulkan jangkarnya pada Huskar, tiba2, jangkar itu terbelah menjadi beberapa potongan. Leviathan melihat, siapa gerangan yang menghancurkan jangkar besarnya?, Leviathan bukannya geram, namun menjadi takut, sangat amat takut melihat Hero yang menghancurkan senjatanya…, dan Hero itu adalah…

Part – 6 Perang tanpa akhir ep 3

Spoiler

Leviathan mengeluarkan sihirnya, dan menembakkan segelombang ombak pada Huskar. Huskar juga terlihat sekarat, apalagi tombaknya juga sudah habis…, saat Leviathan sudah dekat dan akan memukulkan jangkarnya pada Huskar, tiba2, jangkar itu terbelah menjadi beberapa potongan. Leviathan melihat, siapa gerangan yang menghancurkan jangkar besarnya?, Leviathan bukannya geram, namun menjadi takut, sangat amat takut melihat Hero yang menghancurkan senjatanya…, dan Hero itu adalah Ulfsaar!!, Hero yang pernah membuatnya lari terbirit-birit

“ Grrrr…? “

“RoooaR!!!, Levi…a…than…, GRAAAAH!!! “

Dengan muka yang penuh dengan raut ketakutan, Leviathan mengambil sedikit langkah mundur. Pandangan Ulfsaar ternyata sudah cukup berarti bagi makhluk air itu. Dengan tersengal-sengal, Huskar memegang Ulfsaar dan berkata…

“ Hah…hah…, terimakasih Ulfsaar, terimakasih “

“ Grrrrr “

Sesaat setelah Ulfsaar menggeram, dia dengan secepat kedipan mata berpindah ke depan Leviathan. Ternyata dia memiliki Kellen Dagger Of Escape, dimana benda itu didapatkan Ulfsaar dari Furion. Dengan berpindahnya Ulfsaar di depan Leviathan, tanpa basa-basi, cakar dan mata Ulfsaar menyala merah, menunjukkan nafsu membunuh yang dahsyat!, dan dengan sigap dia menginjak tanah, dan membuat Leviathan kehilangan keseimbangan…

“ GRAAAAH!!! “

Teriakan Ulfsaar membuat Leviathan makin gemetaran. Leviathan mencoba memukul Ulfsaar dengan tangan kosong, namun dengan cepat tangan Leviathan terpotong oleh cakar Ulfsaar yang tajam. Leviathan mencoba kabur, namun keseimbangannya belum juga pulih, dia dengan cepat diterkam oleh Ulfsaar yang ganas.

Sesaat setelah jatuh akibat terkaman Ulfsaar, dalam hitungan detik, terkaman dari beruang yang bagai kesetanan itu sudah mencabik-cabik tubuh Leviathan tanpa belas kasihan…

Sementara itu Razor…

“ Suara apa itu?, bukan suara Leviathan tapi, AAARGH!!! “

Tiba-tiba, ada tombak besar yang menancap di tubuh razor dari Belakang. Setelah melihat ke belakang, ternyata yang melempar tombak itu adalah Syllabear. Dengan keadaan seperti ini, Razor tidak bisa melawan. Saat akan menggunakan Lothar Edgenya, tiba-tiba dari samping, ada yang menerkam dan menindih tubuh Razor, ternyata pelakunya adalah Spirit Bear milik Syllabear. Dorongan Spirit Bear membuat Lothar milik Razor terjatuh jauh ke samping. Inikah Akhir dari Razor?

Sementara itu Leoric…

“ Kraah…, treants tidak…ber…gu…na… “

Saat membantai treants, kekuatan Leoric semakin bertambah, Leoric merasa dia menyedot kekuatan dari tiap korbannya. Namun tiba-tiba…

“ HEI KAU UNDEAD!!!, kau bisa berbuat semena-mena terhadap para treants milik Furion, namun…, bisakah kau mengalahkanku!!! “

Saat Leoric menoleh ke arah belakang, ternyata penantang itu adalah Sven dengan pedang besarnya. Namun, saat baru akan maju ke arah Sven, Sven melemparkan palu sihir ke arah Leoric, dan membuatnya terpental. Dengan cepat pula, Sven maju dan siap membantai Leoric!

“ Kraaah, ku…balas…kau… “

Merasa tertantang, Leoric juga melemparkan palu sihirnya sekuat tenaga ke arah Sven. Sven-pun terpental, namun tidaklah sulit bagi Sven untuk berdiri dari posisi terjatuhnya. Pedang kedua pihak diayunkan…

TRAAANG!!!

Pedang mereka beradu, lalu dengan cepat Leoric mendorong Sven dengan tamengnya yang besar, sehingga Sven terlempar dan mematahkan sekitar tujuh buah pohon di belakangnya. Sven lalu maju, dengan gerakan seakan ingin menendang, dia menyerang Leoric, ternyata dibalik gerakannya itu, dia dengan cepat mengayunkan pedangnya ke arah Leoric, namun di tahannya dengan tameng.

“ Huh, kuat juga kau tengkorak jelek, sudah lama aku tidak menemukan lawan duel seimbang, setelah kematian Jendral Leoric!! “

Mendengar perkataan itu, Leoric langsung berkata dalam hati…

APA?!, Jendral Leoric?, ah… benar, aku dulu adalah sahabat perangnya. Dia adalah Sven, pemilik kekuatan dewa. Huh, akan kubunuh dia…

“ HAI UNDEAD!!!, JANGAN MELAMUN HEAAAA!!! “

TRIIIING!!!

Pedang mereka kembali beradu. Keduanya melompat ke arah belakang, siap maju dan membelah musuh mereka. Namun, pedang mereka beradu berkali-kali. Posisi mereka terlihat sama-sama kuat, pedang mereka sama-sama berat, namun, Leoric menemukan celah!!

Leoric menubrukkan tamengnya ke arah Sven, dan dengan cepat mengayunkan pedangnya. Usahanya tidak sia-sia, terlihat ada luka di dada Sven. Setelah melihat lukanya, amarah Sven meningkat, begitu pula aura membunuhnya. Sven dengan cepat menerjang Leoric, dan KENA!!!

“ Huahahaha, patahlah lenganmu undead menjijikkan!!! “

Sven berhasil memotong lengan kiri Leoric. Namun, usahanya sia-sia…

“ APA?!?! “

“ Kraaah… Kau…Bo…doh… “

Lengan Leoric yang terpotong dengan cepat menyatu kembali. Leoric segera menyerang, dan kembali melukai dada Sven!!! Seketika itu, Sven berkata dalam hati…

UHK!!!, tengkorak ini boleh juga. Tapi, luka ini…, tulang rusukku menyelamatkan nyawaku…, tidak kuduga aku harus serius melawan jendral baru undead ini…

“ BAIKLAH UNDEAD, RASAKAN KEKUATANKU YANG SEBENARNYA, HAAAAAA… GOD STRENGTH!!! “

Tanah serasa bergetar, otot-otot Sven terlihat membesar, namun itu tidak menakuti Leoric, justru membuat Leoric menerjang Sven dengan langkah tegap, dan…


Part – 6 Perang tanpa akhir ep 4

Spoiler

Tanah serasa bergetar, otot-otot Sven terlihat membesar, namun itu tidak menakuti Leoric, justru membuat Leoric menerjang Sven dengan langkah tegap, dan dua kekuatan besar beradu secara frontal!!!

TRAAAANG!!! - CRIIING!!!

“ MATI KAU UNDEAD, HEAAAAAA!!! “

Sekali lagi Sven melemparkan palunya kea rah Leoric. Leoric tidak tinggal diam, dia juga melemparkan palu kea rah lawannya, dan….

DUAAAR!!!

Kedua palu berkecepatan tinggi bertabrakan, sehingga menimbulkan suara yang besar, diikuti adanya cahaya menyilaukan. Setelah cahaya itu menghilang, Leoric dengan sigap menebaskan pedangnya. Ternyata Sven tida Siap!!!, tebasan Leoric berhasil menyobek perut Sven, sehingga Sven jatuh tersungkur. Di saat Leoric akan menghabisi musuhnya, tiba-tiba tubuh Sven bercahaya, dan… * BUZZZZ!!! *, Sven menghilang entah kemana!!

Leoric marah, dia menancapkan pedangnya ke tanah. Dia tidak mengira, duel ini berakhir dengan hasil yang mengambang seperti ini. Dia merasa dipermalukan!!! Sesaat setelah merenung, Leoric kembali mengambil pedangnya, dan siap menyerang seseorang di balik pohon, tepat di belakangnya…

Sementara itu Razor…

“ Beruang sialan…, ludahmu menetes di wajahku, AAAARGH!!! (berpikir)Seandainya aku mengaktifkan Lothar lebih awal, SIAAAAL!!! “

“ Huahahahahah…, Razor, setelah ini, namamu tinggal sejarah, huahahahahahah!!! “

Tiba-tiba dari belakang…

“ TIDAK AKAN KUBIARKAN, HIYAAAA!!! “

JDUUUM!!!

“ Terimakasih teman…, uhuk-uhuk “

“ Apa?!, SIAL KAU!!! “

Sesaat setelah itu, Syllabear berubah menjadi beruang, untuk menyerang hero scourge yang menyelamatkan Razor dari genggamannya, siapa dia?

Sementara itu Leviathan…

“ GROOOOOAAAR!!! “

Teriakan besar dari Ulfsaar, menunjukkan kemenangan yang absolut. Di cakar kirinya, terlihat sepotong jantung yang sangat besar. Dan tak usah diragukan lagi, itu adalah jantung Leviathan. Nasib Leviathan sungguh mengenaskan, mati di tangan musuh bebuyutannya, tanpa bisa membalas sekalipun. Namun, tiba-tiba Ulfsaar berpaling, dan dengan liar menuju ke batu besar di sampingnya. Ada apa gerangan?

Sementara itu Void…

“ Jahrakal…, terimakasih…, sudah…, menjadi…musuhku…yang terhebat…selama…lima…tahun… AAAARGH!!! “

Sesaat setelah Void menyelesaikan kalimatnya, Jahrakal dengan palu besarnya menghancurkan kepala milik Void. Tak diragukan lagi, Jahrakal adalah pemenang dari duel maut selama lima tahun. Tapi tiba-tiba…

“ Hei, aku tahu selama ini kalian semua di sana. KELUAR!!!, aku tak akan kalah meskipun dikeroyok kalian semua!!! “

“Huh, dasar Troll sombong, tidakkah kau tahu siapa kami? “

“ Tentu saja aku tahu, karena itu, aku berani. Dan, kalian telah masuk dalam jebakan kami, SEKARANG TEMAN-TEMAN!!! “

BUOOOOOOOOOONG!!!

Terompet kembali tertiup, seketika kemudian, keluar dari hutan, Centaur, dan seorang Hero lagi, dimana kedua hero Scourge yang menyergap Jahrakal, seketika ketakutan melihatnya. Siapakah hero yang ditakuti oleh kedua hero misterius itu?

“ APA?!, tidak mungkin Lich salah perhitungan, bagaimana kami yang berjumlah banyak ini melawannya!!! “

“ Huahahahahah…, wahai Meepo bersaudara dan Dirge, tamatlah riwayat kalian. Teman-teman, SERAAAANG!!! “

Seketika itu, kelima hero back-up Sentinel maju bersama ratusan treants serta druids.

Kembali ke Leoric…

“ Kraaah…, jangan…terus…ber…sembu…nyi!!! “

“ Huh, Undead, mungkin kau tidak tahu, kalau Sven sudah diselamatkan oleh Chen, dan kau mungkin bisa menandinginya. Namun, bisakah kau menandingiku? Aku jauh lebih cepat daripada Sven, namun kekuatan kami seimbang!!!, apalagi setelah aku berhasil membuat ramuan untuk memperganas kekuatan pembantuku ini!!! “

“ Aku…ti…dak…takut!!! “

Sesaat setelah percakapan mereka, Leoric menebas pohon di depannya dengan sangat mudah, bagai membelah jerami untuk latihan. Tampaklah hero itu, dia adalah…

Sementara itu Ulfsaar…

Ulfsaar tanpa basa-basi menghancurkan batu besar tempat persembunyian musuhnya yang kedua. Dan dilihatnya, Hero scourge itu tidak lebih dari sampah menurutnya. Hero Scourge yang menyergapnya, tanpa basa-basi mengeluarkan cakar dari balik jubah putihnya, siap menyerang Ulfsaar.

Siapakah Hero yang ditakuti Meepo dan Dirge?, siapa yang menyergap Ulfsaar dan Leoric, dan siapakah yang menyelamatkan Razor dari detik-detik terakhir hidupnya?


Part – 6 Perang tanpa akhir ep 5

Spoiler

Siapakah Hero yang ditakuti Meepo dan Dirge?, siapa yang menyergap Ulfsaar dan Leoric, dan siapakah yang menyelamatkan Razor dari detik-detik terakhir hidupnya? Ternyata Penyelamat nyawa Razor adalah Magnus!!, dia dengan cepat kembali ke arena peperangan, padahal dia sedang terluka parah.

“ Magnus, cepatlah, kau juga harus lari!!! “

“ Razor, aku yang sudah tua ini tidakalh begitu berguna, kau lebih baik menyelamatkan dirimu, *Refresher Activated * REVERSE POLARITY!!! “

JDUUM!!!

Syllabear kembali terhalang untuk kedua kalinya. Seketika itu, Razor juga langsung mengaktifkan Lothar-nya. Sesaat setelah mengaktifkan Lothar, Razor menoleh kebelakang sebentar. Sungguh mengenaskan nasib Magnus, dikoyak oleh kedua beruang ganas dari pihak Sentinel.

“ Magnus…, akan kubalas budimu nanti… “

Setelah mengucapkan perkataan itu dalam hati, Razor dengan segera meninggalkan arena peperangan. Namun, pengorbanan Magnus tidaklah berjalan mulus, penciuman beruang Syllabear sungguh tajam, sehingga mendesak Razor untuk bersembunyi di balik pepohonan yang rindang.

Sementara itu Ulfsaar…

CRAAAK!!!

Suara kedua cakar menakutkan dari Ulfsaar dan musuhnya beradu, namun berakhir dengan patahnya cakar milik Bloodseeker, yang datang dengan cepat karena mencium bau darah Leviathan.

“ Jadi Ulfsaar, kau masih ingin menambah korbanmu hari ini?, huh, dasar beruang yang tidak pernah puas. Kau juga seharusnya tahu, kalau cakarku ini bisa tumbuh lagi dengan cepat!!! BLOODRAGE!!! “

“ Grrrrr!!!..GROOOAAAR!!! “

Setelah menggeram, mereka berdua kembali berduel. Namun hasilnya sudah ketahuan, Ursa dengan cepat mendesak Bloodseeker. Luka Bloodseeker sangatlah parah. Namun, tiba-tiba saja, Ulfsaar menghentikan serangannya. Dia berbalik, mundur, dan berjalan entah kemana. Bloodseeker hanya bisa bersyukur, karena nyawanya tidak berakhir saat itu juga. Dengan cepat, Bloodseeker lari dan kembali ke markas, karena tidak ingin sesuatu terjadi padanya.

Kembali ke Leoric…

“ Aku…ti…dak…takut!!! “

Sesaat setelah percakapan mereka, Leoric menebas pohon di depannya dengan sangat mudah, bagai membelah jerami untuk latihan. Tampaklah hero itu, dia adalah Razzil Darkbrew, yang dikenal sebagai Alchemist. Alchemist dengan cepat menghindar tebasan-tebasan Leoric. Namun, tebasan kelima Leoric melukai Alchemist. Tapi nampaknya, tebasan itu tidak begitu berarti.

“ Huahahahah, pelayanku ini sangatlah kuat, kau jangan – UAAARGH!!! “

Leoric menambah kekuatan tebasan pedangnya, dan menjatuhkan, serta memberi luka dalam di dada musuhnya.

“ GRRR, HEI PELAYAN, MINUM INI!!! “

Sesaat setelah meminum ramuan makhluk yang di gendongnya, makhluk yang disebut-sebut sebagai pelayan itu tiba-tiba menggeram, tubuhnya menjadi ungu, taringnya menajam, dan mencabut dua bilah pedang dari tandu yang digunakan untuk menggendong tuannya.

“ SERANG TENGKORAK JELEK ITU!!!, WHOOOA, PELAN-PELAN BODOH!!! “

“ Krraaaah…dasar…badut…gagal…!!! “

CRAAAK!!! – TRRRRING!!!

Kedua pedang beradu. Pedang di tangan kiri makhluk itu menyabet, namun ditepis perisai Leoric, dan Leoric mendoong Alchemist dengan tamengnya… Di dorongnya Alchemist oleh Leoric, membuat Alchemist terpental jauh. Tiba-tiba makhluk kecil yang digendong mengeluarkan botol kecil, dan mengarahkannya pada Leoric.

“ Ayo terbuka…, mengapa saat butuh kau tidak terbuka juga, Huh, apa harus kukocok dulu ya?, yeah terbuka, RASAKAN, AAARGH!!! “

CTUUUNG!!! Botol kecil itu terbuka, dan mengeluarkan asap hijau, yang membuat pasangan bodoh itu kesusahan sendiri. Dengan terbatuk-batuk, makhluk kecil mengipas-ngipas pergi asap hijau tersebut, dan segera mengambil serta mengocok botol lainnya…

“ Huh, uhuk-uhuk, tadi ada kesalahan, hueeek, baunya sungguh tidak sedap, huuuh, kali ini tidak akan salah, SIAL!!!, apa harus kukocok lagi, botol tidak berguna, Whoooo-whooo-WHOOAAAAA!!! “

DOOOR!!!, botol kecil itu terbuka, dan menembakkan sesuatu ke arah Leoric. Meski sudah di dihadang oleh perisainya, namun Leoric terdorong cukup jauh. Saat melihat keadaan musuhnya, dia melihat makhluk kecil itu sekarang berwajah gosong, dan terdiam kaku. Seketika itu, pelayannya tidak bertindak apapun, namun bengong seperti orang idiot.

“ Kraaaah, bo…doh!!! “

Tanpa membuang waktu banyak, Leoric menyerang makhluk yang sekarang tidak berdaya itu.

Sementara itu Jahrakal…

“ MEEPO, DIRGE, tamatlah kalian sekarang!!! “

“ APA, TIDAAAK!!!, LICH KING BANTU KAMI!!! “

Bersama dengan Centaur dan hero partnernya Raigor, Jahrakal menyerang musuhnya, dengan dalih membingungkan mereka. Tanpa basa-basi, Centaur langsung mengeluarkan HoofStomp, sehingga memusingkan musuh-musuhnya. Lalu, disusul dengan Echo Slam Raigor, dan dalam kedipan mata, Meepo bersaudara, Dirge, ghoul, dan para anak buah Dirge rata dengan tanah. Namun, itu tidak menjamin kemenangan mereka.

“ Raigor, Centaur, kita kedatangan teman…, bersiaplah… “

Tiba-tiba tanah di sekitar mereka bergetar. Dan nampaknya akan ada sesuatu yang akan muncul dari dalam tanah. Disusul dengan bau racun yang sangat menyengat dari sekitar sana. Siapakah mereka? Teman ataukah musuh?


Part – 6 Perang tanpa akhir ep terakhir

Spoiler

“ Raigor, Centaur, kita kedatangan teman…, bersiaplah… “

Tiba-tiba tanah di sekitar mereka bergetar, dan muncullah salah satu hero kebanggaan Scourge Crixalis, alias SandKing. Crixalis tidak sendiri, dia ditemani oleh salah satu peliharaan beracun Lich King, Viper alias Netherdrake. Melihat mereka, Jahrakal tidak tinggal diam…

“ Hei kalian berdua, maukah kalian bernasib seperti teman – teman kalian ini? “

“ Hoho…, sabar Jahrakal, aku Viper tahu bahwa kau tidak bisa dianggap enteng, karena itu, aku dan Crixalis ke sini hanya untuk menyampaikan pesan. “

Mendengar perkataan Viper, Jahrakal, Centaur dan Raigor tidak percaya begitu saja. Raigor dengan geram membalas perkataan Viper…

“ Grrrrr…, apakah kau bisa dipercaya wahai budak scourge? “

“ Benar!!, kemarilah kalian berdua, akan kami lumat!! “ susul Bradwarden alias Centaur

“ Huh, aku pikir para jendral atasan Sentinel adalah orang yang bijaksana, baiklah kalau begitu, Crixalis, mari kita kembali. “

Mendengar itu, Raigor tidak tinggal diam…

*FISSURE!!! – JDAAM!!! *

Dengan segera, jalan kembali mereka terhalang oleh retakan tanah yang sangat besar dan dalam.

“ Baiklah, Lich King menawarkan pertarungan terbuka sembilan hari lagi, di perbatasan wilayah kita, sungai Ashenvale. Masing-masing pihak hanya memajukan lima Hero terbaik, dan melakukan pertarungan antara hidup dan mati disana. Jahrakal…, aku yakin kau pasti ikut serta, huahahahah!!, ayo kembali Crixalis!!! “

Seketika itu pula, Viper dan Crixalis pergi dan menuju markas mereka. Mendengar itu, Jahrakal dan kedua rekannya segera kembali ke markas untuk memberitahukan Furion tentang kabar ini. Dan tak lama kemudian, Ulfsaar, Syllabear, serta Huskar juga ikut teman-temannya untuk kembali.

“ Tunggu mana Razzil? “, tanya Huskar

“ Tenang saudaraku, dia pasti kembali dengan selamat. “, jawab Jahrakal.

Sementara itu Leoric…

Tanpa membuang waktu banyak, Leoric menyerang makhluk yang sekarang tidak berdaya itu.
Sabetan Leoric membabibuta, dan dengan mudahnya memotong lengan, kaki, dan merobek perut dari makhluk besar, yang perlahan kembali ke warna asalnya, hijau.

“ Brrrh, apa!!!, PELAYAN, JANGAN TIDUR BODOH, HEI!!! AAARGH!!! “

“ Kraah…ma…ti… “

“ Tung-tunggu, HUEEK!!!, kalau kau melepaskanku, kuberi sesuatu, kau tak akan menyesal!!! “

Mendengar tawaran dari makhluk kecil itu, Leoric tertarik dan membiarkannya mengambil sesuatu dari dalam tenda kecil yang tadi digunakannya untuk duduk. Tak lama kemudian, makhluk kecil itu keluar dan memberi sesuatu pada Leoric. Benda itu adalah LINKEN SPHERE!!!

“ I…ini, ambil, aku tak bisa memakainya, HUAAARGH!!! “

“ ROAAAR!!! “

BRUUK!!!

Sesaat setelah menerima barang itu, Leoric langsung membunuh Razzil, (entah yang mana sebenarnya yang bernama Razzil). Tiba-tiba datanglah seekor burung bangkai, memberi Scrool Of Town Portal pada Leoric, serta secarik surat yang menyuruh Leoric segera kembali ke markas. Setelah membaca surat itu, Leoric dengan cepat membawa barang serta kepala mereka untuk dibawa ke markas.

Di markas Sentinel, Jahrakal dan kawan-kawan sudah pulang memakai Scrool Of Town Portal, dan memberitahukan kepada Furion kabar yang didapatnya dari Viper.

“ Hmmmm, baiklah. Siapa saja yang akan ikut?, PANGGIL SEMUANYA KE SINI!!! “

Tak lama kemudian, berkumpulah para Hero Sentinel yang berwibawa. Mereka dalam posisi siap perang, dengan tubuh mereka yang tegap.

“ Baiklah, aku tidak akan memaksa, siapa yang akan ikut? “

“ AKU!!! kardel, Penembak Jitu alias Sniper, akan membunuh setidaknya dua Hero Scourge!!! “

Dengan cepat, Kardel mengajukan diri. Dirinya sungguh berani. Keberanian itu tidak hanya dimiliki Kardel yang sudah tua…

“ AKU FURION!!!, Aku ada duel yang belum terselesaikan di pertarungan barusan!!! “

“ Baik Sven, siapa lagi? “

“ Aku, aku akan membalaskan dendam Ayah. Akan kubunuh para hero Scourge dengan pedang peninggalan Ayah!!! “

“ Hmmmm…, baiklah Davion, siapa lagi? “

Tiba – tiba, datanglah dua orang wanita, dan mereka tampaknya mengajukan diri mereka. Mereka adalah Lina Inverse, alias Slayer dan Rylai, alias Crystal Maiden. Dan benar saja, mereka mengajukan diri mereka, tanpa menunjukkan rasa takut.

“ Kami Furion, dua penyihir dari kubu Sentinel, akan maju membantu membereskan para Scourge!!! “

“ Hmmmm, baiklah Lina, tapi Rylai, kusarankan kau tidak ikut dulu. Demi Leoric, jangan ikut bertarung dulu, yang lainnya? “

“ Ta…tapi Furion?! “, balas Rylai

“ Rylai, sudah kukatakan tidak. Siapa lagi? Jahrakal, Centaur dan Raigor tidak boleh ikut. Mereka terlalu lelah, dan mereka termasuk Hero kundi kita. Siapa lagi?, tidak adakah salah satu dari kalian di sini yang berani? “

Suasana hening sejenak. Melihat kelakuan para rekannya Sven dengan teriakan keras membentak…

“ APAKAH KALIAN SEMUANYA PENGECUT!!!, AYO MAJU!!! “

Suara Sven yang lantang menggema di ruangan yang besar itu, saat akan membentak lagi, tiba-tiba terdengar suara langkah tegap mendekat. Hero itu datang terlambat, dengan membawa puluhan, bahkan ratusan kepala para Ghoul, dan Necromancer di tali yang mengikuti langkahnya, tanpa terlihat terluka sedikitpun…

“ GRROOK!!! “

Hero yang beru datang itu mengajukan diri dengan cepat, siapakah dia?

Sementara itu di kubu Scourge…

“ Hmmmm, Anu’b Seran, Crixalis, Gorgon, Lucifer dan Leoric…, kalian yang terpilih untuk berperang sembilan hari lagi, cepat istirahat dan persiapkan diri kalian!!! “

Mendengar nama para Hero yang terpilih, ada juga Hero Scourge yang merasa jengkel, ada yang lega, ada pula yang tidak berekspresi. Leoric masih berpikir kegunaan barang yang disebut-sebut sebagai Linken Sphere, dan melamun sebentar. Tiba-tiba ada yang membangunkan Leoric dari lamunannya…

“ Hei, hebat sekali belum-belum kau sudah membunuh dua Hero aku, pembunuh terbaik Scourge salut padamu… “

Kata Hero yang membangunkan Leoric dari lamunannya. Siapakah dia?, Siapa hero Sentinel yang kelima?


Part – 7 Persiapan Perang

Spoiler

Mendengar nama para Hero yang terpilih, ada juga Hero Scourge yang merasa jengkel, ada yang lega, ada pula yang tidak berekspresi. Leoric masih berpikir kegunaan barang yang disebut-sebut sebagai Linken Sphere, dan melamun sebentar. Tiba-tiba ada yang membangunkan Leoric dari lamunannya…

“ Hei, hebat sekali belum-belum kau sudah membunuh dua Hero aku, pembunuh terbaik Scourge salut padamu… “

Kata Hero yang membangunkan Leoric dari lamunannya. Saat menoleh ke arah Hero tersebut, Leoric melihat sosok yang agak transparan, dan mempunyai nafsu membunuh yang sangat besar.

“ Si…apa…Ka…mu…?..!?..! “

Sementara itu di markas Sentinel…

“ Rigwall?, jadi kau yang akan memimpin mereka di perang yang akan diadakan sembilan hari lagi? Aku tahu “

“ GROOOOK!!! “

Perkataan Furion di potong dengan geraman keras dari babi itu. Babi yang dikenal bernama Rigwall itu, segera menarik tali yang diikatkan ke pinggangnya. Dari tali itu, terlihat dengan jelas beratus-ratus kepala musuhnya yang diikat jadi satu bagaikan rantai. Lalu Rigwall mengambil salah satu kepala dan itu adalah kepala dari Roshan!!, Golem liar yang bermutasi menjadi sangat kuat. Dan itu berarti…

“ GROOK!!! “

“ APA!!!, ITU ADALAH… “

Sven terkejut melihat benda yang diangkat oleh Rigwall… Tidak hanya Sven, tapi semua orang di sana termasuk Furion terpana melihat benda itu, benda itu adalah…

Kembali ke Scourge…

“ Aku adalah Banehallow, alias Lycanthrope. Kulihat kau memegang artifak yang hebat. Hmmm, meski tak sehebat Buriza dan satu dari sekianHeart Of Tarrasque yang ada di dunia ini, tapi baguslah kau memilikinya. “

Jadi, dia tahu kegunaan benda ini? – pikir Leoric. Baguslah, kalau begitu benda ini bukanlah benda sembarangan, apalagi yang mengatakannya sungguh-sungguh seorang yang berpengalaman dalam hal barang-barang langka.

“ Jadi Leoric, siapkah kau menjalani latihan?, Kulihat teman elfmu juga siap melakukannya. “ Sambil menunjuk ke arah pepohonan di dekat sini.

Apa?, teman Elf?, oh, ternyata Mortred. Banehallow ini sungguh hebat, dia bahkan tahu dimana tepatnya posisi Mortred, padahal Mortred sekarang sedang bersembunyi di pepohonan.

“ La…tihan…A…pa…? “

“ Hmmmm, bagaimana kalau kita bersaing mendapatkan kepala dari para hewan hutan di dekat sini?, tapi ingat, hewan di hutan ini sekelas dengan Wildkin dan para Ursa liar. Jadi kau siap Leoric dan Elf? “

“ A…ku…Si…ap… “

“ A…aku juga “ Sahut Mortred dengan suara yang lembut.

Kembali ke markas Sentinel…

Di tempat Sentinel, para Hero yang sudah mengajukan diri juga sedang berlatih. Sven beradu pedang dengan Davion. Kardel menembak sasaran yang berjarak sekitar sepuluh meter dari dirinya. Lina mencoba mantra baru dan mencobanya pada sasaran latihan. Sedangkan Rigwall, berlatih dengan cara membiarkan dirinya dipukuli oleh para Treants, dan hero-hero lainnya.

“ Davion…, kemarilah… “

Suara lembut Rylai menghentikan sesi latihan Davion dan Sven. Sven mengerti, dan membiarkan Davion menghampiri orang yang seharusnya sekarang menjadi ibunya…

“ Ada apa Bunda? “

“ Davion…, aku ingin sekali ikut berperang, kamu tahu kan perasaanku… “

“ Tentu bunda, tapi apa salahnya menuruti kata – kata Furion?, bukankah Bunda sendiri jarang bertarung?, lagipula aku juga jarang melihat keahlian Bunda… “

“ Keahlianku?, coba kau lihat batu besar di sana… “

Setelah mendengar perkataan Rylai, Davion melihat ke arah batu yang dimaksud. Tiba-tiba batu besar itu terbungkus oleh es. Es yang sangat dingin, bahkan suhu dinginnya bisa dirasakan oleh Kardel yang berada jauh dari sana. Dan tiba-tiba es itu meleleh beserta batu yang dibungkusnya.

“ Apa!!!, jadi selama ini Bunda… “

“ Ya Davion, karena itu aku ingin… “

Tiba-tiba datang seorang jendral mengahadap ke Rylai…

“ Nona, Anda dipanggil oleh Yang Mulia Furion untuk menghadap. “

“ Baik, Davion, jangan terlalu memaksa… “

Seketika itu juga, Davion kembali berlatih, dengan perasaan kagum serta herannya pada kekuatan Rylai.

“ Furion ada apa? “

“ Begini Rylai, aku ingin kau… “

“ APA!!!, Anda tidak salah kan mengatakan itu, bukankah… “

“ Shh… jangan keras-keras. Aku tahu apa yang sudah kukatakan…, jadi sanggupkah kau melakukannya? “

“ Baik Tuanku Furion… “

Setelah itu, Rylai meninggalkan Furion sendiri di singgasananya. Sebenarnya, apa benda yang dibawa oleh Rigwall?, bagaimana hasil latihan Leoric?, serta apa tugas yang diberikan Furion pada Rylai?


Part 8 – Hasil latihan dan awal perang

Spoiler

Di kubu Scourge, para hero berlatih dengan cara memburu para creep hutan selama delapan hari yang berlevel lima ke atas. Sementara ini, Mortred baru mendapat dua kepala wildkin dan satu kepala granite golem. Lycanthrope mendapat enam kepala granite golem. Saat waktu yang ditentukan habis, para hero yang berpartisipasi, yaitu Lycanthrope, Mortred, Leoric, dan Anu’bSeran berkumpul di depan markas untuk menunjukkan hasil buruannya masing-masing.

“ Whoa Anu’bSeran, apa aku tidak salah lihat?, enam kepala wildkin dan tujuh kepala granite golem?, ternyata kau sudah tidak sabar memulai perang ya? “

Anu’bSeran…, laba-laba yang memang menakutkan. Apalagi setelah ada rumor bahwa Anu’bSeran sudah menelan sebuah Monkey King Bar dan sebuah Buriza.

“ Huh…, aku masih bersantai, mana Leoric?, atau jangan-jangan dia tidak mendapat apapun? “

Sesaat setelah mengatakan hal itu, tiba-tiba ada suara dentuman yang sangat keras. Setelah dilihat, ternyata suara itu bersumber dari Leoric!! Dia membawa dua kepala BlackDragon, dan kepala empat Wildkin.

“ Hoho, anak baru, aku Anub’Seran terkejut melihat kegigihanmu. Tapi ini hanya latihan, lihatlah saat perang nanti, hahahaha “

Sesaat setelah tertawa, Anub’Seran menghilang entah kemana.

“ Leoric, jangan dianggap. Dia memang seperti itu, aku mengakui kehebatanmu, kuberi kau benda ini, pakailah baik – baik. “

“ Kraaah…benda…apa…i…ni? “

Benda yang diberikan pada Leoric adalah sebuah mask of death. Merasa tidak perlu, Leoric memberikan Mask of Death itu pada Mortred.

“ Terimakasih Leoric, aku mau istirahat. “

Dalam sekejap, Mortred menghilang ke arah pepohonan, dan Leoric melihat bahwa para Hero yang terpilih sudah bersiap-siap berangkat. Maka dirinya ikut serta untuk berangkat.

Sementara itu di kubu Sentinel…

“ Baiklah para pembela Sentinel, siapkah kalian memenangkan perang kali ini? “

“ YAAAA!!! “

Jawab para Hero dengan semangat. Davion masih kebingungan, dimanakah Rylai berada sekarang. Padahal biasanya Rylai selalu ada di sana, untuk memberi semangat di awal perjalanan. Kubu Sentinel berangkat dengan membawa pasukan yang sangat banyak. Sekitar seribu treants, dua ratus druid, dan tiga ratus Glaive Thrower.

“ Ahhh, lelah sekali, semuanya, ISTIRAHAT!!!, kita bermalam di sini!! “

Teriak Sven di tengah perjalanan mereka. Meski ini adalah saat beristirahat, Sven masih terus berlatih, dengan mengangkat batu yang beratnya sekitar seratus kilo, dan digunakannya sebagai barbel. Rigwall mengasah gada miliknya, Kardel menghitung jumlah peluru, dan Lina menghafalkan mantera. Sementara itu Davion hanya duduk termenung…

“ Ayah…, aku akan membalaskan dendam Ayah…, hei kamu, ambilkan sedikit minum!! “

“ Ba…baik… “

“ Hah?!, (suara ini…), kamu?, jangan-jangan… “

“ Ah, maaf, mungkin Anda salah orang, permisi… “

Davion merasa ada yang aneh pada orang itu. Tapi, Davion menganggapnya sebagai angin lewat. Setelah minum, Davion berdiri dan mulai berlatih tanding dengan Sven…

Sementara itu para Scourge…

“ Stop!!!, kita bermalam di sini!!! “

Teriak Lucifer. Para Hero scourge, terutama Anu’bSeran terlihat sangat santai. Sama sekali berbeda dengan Hero Sentinel, semua hero Scourge terlihat sangat santai. Tiba-tiba…

“ Sia…pa…KAMU!!! “

KROSAK!!!

Leoric berkata ke arah pepohonan lebat. Namun seketika itu pula, terlihat ada orang yang berlari. Kerika ingin mengejar orang misterius itu, Leoric dihentikan oleh Lucifer.

“ Hei, lupakan, mungkin hanya gnoll, lakukan seperlnya saja Leoric!! “

Leoric segera duduk setelah mendengar perkataan Lucifer. Seketika itu juga, Leoric kembali melamun. Melamun saat-saat bahagianya bersama Rylai dan Davion…, saat-saat Davion masih kecil…, namun Leoric sudah ingin membuang semua kenangan itu, karena pada akhirnya semua yang disayangi oleh Leoric membuangnya.

Tak terasa, hari sudah pagi, dan ini merupakan hari peperangan!!! Kedua pasukan berkekuatan besar akan segera beradu. Seribu treants, dua ratus druid, dan tiga ratus Glaive Thrower. Seribu ghoul, tiga ratus necromancer dan seratus meat wagon sudah siap berperang.

“ Baiklah, Rigwall, kau maju terlebih dahulu, Kardel, kau menjaga kami, sekarang, MAJU!!! “

Melihat itu, Lucifer tidak tinggal diam…

“ PARA HERO LICH SEKALIAN BUNUH MEREKA, BERI MEREKA PENDERITAAN TIADA AKHIR!!! “

Gorgon dengan cepat berada di depan barisan. Dia segera menembakkan Chain Lightning ke arah Lina.

JDUAAR!!!

“ Ups, maaf makhluk air, tembakanmu kurang cepat, kurasa kau perlu berlatih lagi, DRAGON SLAVE!!! “

Seketika itu ada api berbentuk Phoenix menerjang ke arah Gorgon. Gorgon dengan cepat mengaktifkan barier, sehingga hanya terpental jauh dari tempat berpijaknya.

“ Ups, maaf, SEKARANG SVEN!!! “

Seketika itu dari belakang Lina melompatlah Sven dan membacok Gorgon, namun pedang Sven ditepis oleh Leoric.

“ Astaga, kau lagi Undead gila, Lina, mundur, dia lawanku… “

“ Ma…ju… KAU!!! “

Sementara itu Lucifer…

“ UGH!!!, dasar babi gila, apakah kau tidak pernah merasa sakit??, LVL DEATH!!! “

ZZAAAAaaaapPpPpP!!!

Tiba-tiba meledaklah seberkas cahaya di tubuh Rigwall, namun…

“ Grook? “

“ GILA!!!, harus kuapakan kau ini? “

Serangan dahsyat itu seperti mainan anak kecil di tubuh Rigwall. Sementara itu Crixalis…

“ Treants, tidak berguna, rasakan racunku!!! “

Satu treants meledak, diikuti treants yang lain. Namun tiba-tiba…

“ AARGH!!!, keluar kau pengecut!!! “

“ Hohoho, dasar kalajengking busuk. Kau beruntung, namun kali ini pasti kepalamu…, AAAARGH!!!, apa ini? “

“ Halo pak tua? “

“ Ka…KAU!!! “

Kembali ke Crixalis…

“ Ugh, ternyata di sana terimakasih teman, HUUP!!! “

“ Lawanmu di sini kalajengking busuk. Demi nama ayahku, kubunuh kau!!! “

“ Kau pikir kau bisa menang dariku anak muda? “

Saat akan menembak Crixalis lagi, Kardel dihadang oleh salah seorang gero Scourge. Bagaimana nasib Kardel?, bagaimana hasil duel Sven dan Leoric?, bagaimana akhir pertarungan Slayer melawan Gorgon serta akhir dari Davion melawan Crixalis?


Part – 9 Perang Berlanjut

Spoiler

“ Hei, Undead, terakhir kita bertemu, kau beruntung, kali ini, aku tidak akan main-main!!! “

“ KraaaH!!! “

Dengan segera kekuatan besar beradu, tanah serasa bergetar, batu-batu di sekitar Leoric dan Sven terlihat berlompatan say kedua pedang mereka beradu. Lina yang melihat pertarungan mereka dari jauh saja, bisa merasakan getaran dari kekuatan besar mereka.

“ Sungguh dahsyat. Bahkan tengkorak itu bisa mengimbangi Sven…AAAARGH!!! “

“ Hei, jangan lupakan aku, dasar wanita busuk, CHAIN LIGHTNING!!! “

Gorgon tidak menyianyiakan kesempatan menyerang Lina yang sedang memperhatikan Sven dan Leoric. Tembakan Chain Lightning Gorgon mendorong Lina jauh, sehingga dan mengakibatkan luka yang cukup dalam.

“ Hebat juga, tapi jangan senang dulu, LIGHT STRIKE AWAY!!! “

“ APA!!!, UAAARGH!!! “

Pilar api meledak tepat di tubuh Gorgon. Dilanjutkan dengan Light Strike Away Lina, yang membuat Gorgon terluka parah…

Kembali ke Kardel…

“ Ka…kau, beraninya menyerang dari belakang!!! “

“ Pak tua…, bukankah kau juga hanya bisa menyerang dari kejauhan? “

“ Dasar Nerubian busuk, rasakan tembakanku dari jarak dekat!!! “

DUAAAR!!!

Assasinate Kardel mengenai Anub’Seran tepat di kepalanya. Namun, tembakan Kardel sia-sia. Sesaat sebelum mengenainya, Anub’Seran sudah menghilang dengan cepat dan berada di belakang Kardel…

“ Ck…Ck…Ck…, Pak Tua, rasanya ini adalah saatnya kau pensiun… “

“ A…APA!!! “

Kembali ke Davion…

“ Dasar Kalajengking jelek, hiaaaaa!!! “

CRIIING!!!

Pedang Davion ditepis Crixalis dengan ekornya. Terkaman Crixalis juga dihindari dan ditepis oleh Davion. Pertarungan mereka tidak kalah dahsyat dengan pertarungan Sven dan Leoric…

“ BURROWSTRIKE!!! “

Tiba-tiba Crixalis masuk ke tanah, dan menerjang ke arah Davion, sehingga tangan kiri Davion tertancap oleh semacam pilar tajam yang tumbuh dari tanah.

“ Si…Sial!!! “

“ Anakmuda…, kau masih belum berpengalaman. Aku tidak suka melihat potensi seseorang berhenti, namun…, aku lebih suka menghentikan potensi itu, bersiaplah menerima EPICENTER-KU!!! “

Ekor Crixalis bercahaya…, Davion yang kebingungan ingin segera lepas dari benda yang menusuk tangannya…

“ TERLAMBAT!!!, UAAARGH!!! “

Tiba-tiba tubuh Crixalis membeku. Saat itu juga, benda yang menusuk tangannya membeku dan pecah. Davion melihat siapa penolongnya, ternyata penolongnya adalah…

Sementara itu BristleBack…

“ Hei Babi gila, jangan membelakangi musuhmu bodoh!!! “
Lucifer menyerang punggung BristleBack dengan gencar. Namun serangan ganas Lucifer tidak berarti apa-apa bagi BristleBack yang sedang sibuk membunuh para ghoul…

“ SIAL, DOOM!!! “

ZzzzZZaaAAppPP!!!

Tubuh BristleBack langsung terbakar. Saat itu juga, BristleBack langsung menoleh ke arah Lucifer dan memukul Lucifer dengan keras, sehingga menjatuhkan pedang api milik Lucifer…

“ Huh, akirnya kau menganggapku juga, BABI GILA!!! “

“ Grroook?!?! “

BristleBack dengan ganas menerjang Lucifr yang sedang berusaha menggapai pedangnya yang terpental jauh…

Kembali ke Leoric…

“ Kraaah, CEROBOH!!! “

JROOOT!!!

Dada Sven terluka. Kali ini lukanya cukup dalam. Sven merasakan tulang rusuknya juga ikut terbelah sebagian. Tak mau kalah, Sven segera mengambil ancang-ancang dan mengeluarkan GOD STRENGHT-NYA!!!

“ HUAAAAARGH!!!, MATI KAU UNDEAD!!! “

CRAANG!!!

Satu tebasan sudah menghancurkan tameng Leoric. Tebasan kedua ditahan oleh pedang Leoric…Tebasan demi tebasan berhasil diimbangi oleh Leoric, namun pada tebasan yang kesekian…

“ KENA KAU!!! “

Tebasan Sven memotong lengan kiri Leoric. Saat itu juga, otot-otot Sven terlihat kembali menjadi normal, namun, usaha Sven sia-sia…

“ Bo…doh…, tidakkah kau…belajar…da…ri pengalaman??? “

“ APA?!?!?! “

Betul juga, Sven di duel pertamanya juga berhasil memotong tangan kiri Leoric, namun hasilnya sama seperti kali ini. Legan itu kembali meyatu dengan sempurna, kembali ke tubuh Leoric!!!

“ Bo…doh!!! “

Tiba-tiba dari kejauhan…

“ Jangan takut saudaraku!!!, PURIFICAATION!!! “

Tubuh Sven bermandikan cahaya, luka di dada Sven seketika pulih…

“ Peng…ganggu!!! “

Kembali ke Lina…

“ UARGH!!! “

“ Oh…oh…, makhluk air…, kurasa ini saatnya aku mengahbisimu, LAGUNA BLADE!!! “

Cahaya terang berkecepatan tinggi segera menyambar ke arah Gorgon. Gorgon berpikir bahwa itu adalah akhir hidupnya, tapi tiba-tiba…

BLAAAR!!!

“ APA?! “

“ Gorgon, mundurlah, wanita ini lawanku… “

“ Huh, dasar undead…, aku tidak takut!!! “

“ Te…terimakasih… “

Kembali ke kardel…

“ Pak tua…, rasanya…, ini adalah hari kau pensiun…â€

“ Ohoho, tidak secepat itu!!! “

“ A…APA!!!, UAAARGH!!! “

Tiba-tiba meluncurlah roket dan seberkas cahaya yang melukai Anub’Seran, sehingga memberi waktu pada Kardel untuk kabur…

“ Pengganggu, kulumat kalian berdua!!! “

Anub’Seran dengan penuh amarah mengejar para pengganggunya dengan Shukuchi…

Kembali ke Leoric…

“ Saudaraku Sven, jangan takut, GUARDIAN ANGEL!!! “

Di atas kepala Sven tampak seberkas cahaya terang. Sven menjadi percaya diri. Leoric yang menyabetnya dengan kuat bahkan tidak menggoresnya sedikitpun. Keadaan berbalik!!!, namun, efek sihir itu dengan cepat berakhir…, dan tiba-tiba, Sven berteriak kesakitan…

“ Kraaah, terima…kasih… “

“ Leoric, kau akan kubantu!!! “

Yang menolong Leoric adalah Mortred!!!, Sven dan penolongnya terbelalak melihatnya…

“ Dasar pengkhianat Elf, mati kau!!! “

Sven menyerang Mortred dengan gencar, namun dengan mudah dihindari, tapi tiba-tiba…

CRIIING!!!

Ada bola cahaya berkecepatan tinggi yang menyerang Mortred. Dari mana asalnya?, siapa yang menolong Gorgon dan Davion?, Siapa yang menolong Sven?

Part 10 Sahabat? Lawan? ataukah….

Spoiler

CRAAASSSS!!!

Bola cahaya itu mementalkan Mortred sejauh mungkin. Ketika dilihat, pelakunya adalah arwah Shendelzare, dengan tatapan penuh dendam, arwah itu menyerang Mortred….

“ A…APA?!, tak mungkin kau bisa kembali lagi… “

“ KRAAAK!!! “

“ Baiklah, kau akan kuladeni… “

Sementara itu Lucifer…

“ Babi gila, kau pikir aku akan kalah, HIYAA!!! “

Lucifer dengan cepat menggapai pedangnya, dan menyerang BristleBack. Ternyata serangan Lucifer sia-sia. Pedangnya patah, naumun tidak memberi sedikitpun bekas goresan di tubuh BristleBack!!!

“ Grook? “

“ Agh, sial, UAAAGH!!! “

Pukulan BristleBack mengenai Lucifer dengan telak. Lucifer terpental, lagi dan lagi. Tubuhnya babak belur meladeni BristleBack yang ganas. Namun, di saat terakhir BristleBack akan menghancurkan kepala Lucifer, tiba-tiba tubuh Lucifer tertarik oleh sesuatu!!, dan dalam sekejap, ada seorang hero lagi yang menahan gerak gada milik BristleBack…

“ Grook!!! “

“ Lawanmu aku… “

Ternyata yang menolong Lucifer adalah Pudge!!!

“ Terimakasih Pudge, fuah, babi gila itu mungkin akan kalah di tangannya… “

“ RooAAAhhh, Lucifer…, lari… “

Kembali ke Anub’Seran…

“ Terimakasih Tinker, aku yang tua ini… “

“ Tenang Kardel…, dia ada di sekitar sini…, roketku tidak bisa mendeteksinya…, jadi kita lebih baik diam dulu… “

“ Goblin dan Dwarf bodoh…, tidakkah kau tahu aku di sini dari tadi? “

“ A…APA!!!, Techies, sekarang!!! “

DUAAAR!!!

Tiba-tiba ada puluhan bom yang meledak, tepat di tempat Anub’Seran berpijak…, dan terdengar suara goblin kecil yang tertawa-tawa…

“ Uhuhuhuhuhu, mati…meledak…hihihihahaha… “

“ Goblin GILA!!!, kubunuh kau terlebih dahulu!!! “

“ WOOOOHOOO, kabuuur… “

ZZZzzzAAaaPP!!!

Anub’Seran yang tiba-tiba muncul di belakang Techies terkena ledakan cahaya, dan kehilangan kesadarannya. Namun, kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Kardel dan Tinker…

BUUUM!!!

Tubuh Anub’Seran diberondong oleh peluru…, namun…

“ Ck…ck…ck…, aku bahkan tidak terluka sedikitpun… “

Kembali ke Lina…

“ Ooh, penyihir tua…, kau yaki bisa menahanku dengan sihir kunomu itu? “

“ Diam wanita sombong, aku sudah mempelajari ilmu baru… “

“ Ooh, apakah itu?, KYAAA!!! “

Tiba-tiba tubuh Lina berubah menjadi seekor kelinci. Lion, yang mengubahnya segera menatap kelinci itu dengan tatapan yang tajam…

“ Huahahahaha, kedadaan berbalik, kurasa…, sedikit Impale akan cukup untuk mencabik tubuhmu yang UAARGH!!! “

Tiba-tiba Lion berubah menjadi seekor katak…

Kembali ke Davion…

“ BUNDA?!?! “

“ Davion, minggir…, FREEZING FIELD!!! “

Tiba-tiba suhu di sekitar sana berubah menjadi dingin…, dan tanah di sekitarnya meledak seiring dengan meledaknya es yang tiba-tiba muncul…, batu-batu di sekitar situ juga melebur karena dingin yang luar biasa…, tak ayal, Crixalis juga menemui ajalnya…

“ Terimakasih bunda… “

“ Davion, istirahatlah, aku akan terus bertarung… “

Kembali ke Leoric…

“ Kraah… “

“ Urgh, Purist, beri aku bantuan lagi!!! “

“ Baik Sven…, REPEL!!! “

Tubu Sven bercahaya. Sven nampak sangat percaya diri, duel maut antara Sven dan Leoric berlanjut…

“ Sven, kau harus menang, Abaddon, KELUAR!!, aku tahu kau disana… “

“ Hooo, ternyata sisi terangku merasakan keberadaanku, ternyata perasaan kita masih menyatu meski telah dipisahkan dari satu raga ya?! “

Pertarungan yang seru berlanjut…, siapa yang menghadang BristleBack?, Siapa yang menolong Lina?, siapa pemenang dari duel antara Leoric dan Sven?, Bagaimana nasib buruan Anub’Seran?, apa kejutan yang diberikan oleh Scourge?


Part 11 Hasil Perang yang Tak Terduga

Spoiler

Abaddon muncul di dekat Purist. Ternyata, Abaddon dan Purist sebenarnya adalah satu kesatuan, namun mereka terpisah, sehingga Abaddon adalah sisi jahat, sedangkan Purist adalah sisi baik.

“ Abaddon, jangan merasa hebat hanya karena pedangmu mengandung leburan SacredRelic, aku juga bisa mengalahkanmu sendirian!!! “

“ Woooo, tunggu dulu saudaraku, aku di sini hanya ingin memberikan sesuatu pada rekanku di sana… “

“ A…APA!!! “

Tiba-tiba Abaddon menembakkan cahaya berbentuk tengkorak ke arah Sven, tepat setelah efek repel habis…

“ SVEN, AWAS!!! “

“ A…APA!!! “

Kembali ke Rigwall…

“ Groook!!! “

“ Whooops, meskipun kau kuat, namun ternyata kekuatan lenganmu tidak sekuat lenganku… “

“ GROOOK!!! “

“ HIAA!!! “

BRAAAK!!!

Ternyata yang menghadang Rigwall adalah Lycanthrope. Serangan mereka seimbang, tidak ada yang berhasil mengenai tubuh lawannya. Namun, Rigwall mendapat suatu celah…

“ GROOOK!!! “

“ UAGH!!! “

Tubuh Lycanthrope terpental. Dalam sekejap, Rigwall juga menembakkan duri-duri besar ke arah Lycanthrope…

“ AAARGH!!! “

Kembali ke Anub’Seran…

“ Kita aman sekarang Kardel… “

“ Huuuf Huuuf ya…, terimakasih Tinker… “

“ Wihiiiiiiii, dia tak akan menemukan kita, AAAAKH!!! “

Tiba-tiba Techies terjatuh. Techies terluka parah!!!, saat dilihat, pelakunya adalah Anub’Seran!!!

“ Kau pikir kau bisa kabur dariku? “

“ A…APA!!! “

“ Laba-laba raksasa busuk, kau melukai saudaraku Techies!!! “

“ Ck…Ck…Ck…, laba-laba raksasa kau bilang?, bagaimana dengan orang yang dibelakangmu? “

“ A…APA!!! “

Kembali ke Lina…

“ Lina…, mundur… “

“ Te…terimakasih Rhasta…, aku tak tahu apa jadinya bila aku tertangkap oleh penyihir scourge itu… “

“ Mundur…, SERPENT WARD!!! – SHACKLES!!! “

“ UAAARGH!!! SHAMAN GILA!!! “

Tiba-tiba muncul gerombolan tongkat berbentuk ular yang mengelilingi Lion, dan tubuh lion terperangkap suatu cahaya, apakah ini akhir dari hidup Lion?

Kembali ke Rylai…

“ A…Aku harus membantu teman-temanku…, huaaaa “

“ Kau pikir…, aku mati secepa itu…, wanita jelek!!! “

Crixalis muncul lagi!!!, meski banyak luka di tubuhnya, namun dia dengan ganas mencengkram tubuh Rylai yang kecil, dan aka membelahnya menjadi dua…

“ AAAARRGH!!! “

“ Huahahahaha, mati kau wanita jelek!!! “

“ BUNDA!!! “

Kembali ke Mortred…

“ Kau akan kubunuh untuk kedua kalinya, hiaaa!!! “

“ KRAAAAH!!! “

Kelincahan Shendelzare tidak berkurang. Meski dia sudah mati dan hanya berbentuk arwah, namun kelincahan Mortred juga tak bisa diremehkan. Serangan demi serangan Shendelzare berhasil dielak dengan baik, dan…

“ MATI KAU SHENDELZARE!!! “

“ KRAAAH!!! “

Tiba-tiba Mortred melompat ke arah Shendelzare, dan melempar cakramnya yang tajam itu ke arah Shendelzare. Cakram itu dielak, dan Mortred memegang, dan melempar tubuh Shendelzare ke arah pepohonan, namun dengan cepat Shendelzare memindah posisinya dengan Mortred!!!

Kembali ke Leoric…

“ APA?!?!?!?! “

Teriak Sven merespon perkataan purist. Cahaya itu dengan cepat meluncur ke arah Sven, namun…

CLAASSSS!!!

Cahaya itu dibelah oleh Leoric, dengan geram Leoric berkata…

“ I…ni… PERTARUNGANKU!!! JANGAN GANGGU AKU ABADDON!!! “

Leoric langsung melemparkan palu dengan kecepatan tinggi ke arah Abaddon. Leoric saat itu juga mendengar teriakan Rylai yang sedang dicengkram oleh Crixalis, palu Leoric mengenai Abaddon dan menjatuhkannya dari atas kuda, Leoric mendorong Sven, berlari ke arah Rylai dan…

Part 12 – Pertemuan Kembali

Spoiler

Mortred bertarung dengan sengit. Sesaat ketika Mortred terlempar, Mortred dengan cepat menyeimbangkan diri, sehingga berhasil menahan diri untuk tidak tertabrak ke pepohonan tepat dibelakangnya.

“ KRAAAK!! “

“ Huh, kau pikir aku akan kalah tanpa senjataku?, kau akan kuladeni dengan tangan kosong!! “

Sehendelzare juga meletakkan senjatanya. Kedua gadis(?) ini akan bertarung dengan tangan kosong!! Pukulan pertama dilancarkan oleh Shendelzare, namun berhasil dielak. Dibalas oleh Mortred pukulan Shendelzare, namun dielak juga. Dengan Reflek yang lebih tinggi, Mortred segera menendang Shendelzare, dan membantingnya. Sekarang Shendelzare berada dibawah Mortred…

“ Kau tetap kalah saudariku, atau perlu kusebut mantan saudariku? “

“ KRAAK!! “

Shendelzare semakin geram. Dia menendang Mortred ke atas, sehingga mementalkan Mortred ke sebelah cakramnya!!, Shendelzare melompat ke arah Mortred, Mortred mengambil cakramnya dan…

CROOT!!!

Kembali ke Rhasta…

“ Huh, sekarang adalah akhir dari hidupmu penyihir Scourge, FORK LIGHTNING!!! “

“ UAAAARGH!!! “

Lion mati ditangan Rhasta. Lina juga nampaknya berhasil mengalahkan Gorgon, namun…

SIUUUUNG…ZLEEB!!!

“ AAAAKH!!! “

“ Heh…heh…, dengan ini kita impas…, penyihir…wa…ni…ta… “

Gorgon menembakkan panahnya dengan tenaga yang tersisa ke arah Lina, dan menembus jantung Lina. Lina tidak berdaya dia terjatuh… Rhasta yang menyaksikan kejadian itu, segera mendatangi Lina…

Kembali ke Anub’Seran…

“ Dia semut bodoh…, akulah laba-laba… “

Yang membantu Anub’Seran adalah Broodmother!!!, Tinker dan Kardel terpepet, namun, Techies dengan sisa tenaganya…

“ Hihihihihih, aku…, tidak mau…, mati…sia-sia!!! “

“ A-APA?!?!?! “

KABOOOOOM!!!, DUAAAAR!!!

Techies meledakkan diri!!!, terlihat beberapa potongan tubuh Broodmother. Dari perut Brodmother, keluar darah yang berwarna hijau. Anub’Seran selamat, namun terluka parah. Ternyata dia sempat melakukan Time Lapse, namun masih terkena efek ledakannya!!!

“ Graaaaah, Goblin gila, pasti temannya ikut mati, huh… “

Ternyata dugaan Anub’Seran salah. Tinker dan Kardel di detik-detik terakhir berhasil diselamatkan oleh Chen, dan sekarang berada di markas Sentinel…

Kembali ke Abaddon…

Setelah terjatuh dari kudanya, kuda Abaddon lari karena kaget. Purist dan Abaddon kini bertarung!!!

“ Huh, tengkorak sial, tak ada jalan lain, ayo kita duel!!! “

Abaddon menghunuskan pedang. Purist juga bersiap-siap dengan palunya yang besar. Serangan dilancarkan!!!, keadaan mereka seimbang, namun, Purist mulai terdesak…

“ Huahahahah…, Purist, kau akan mati, kau lemah!!!, UARGH!!! “

Sven melemparkan palunya ke arah Abaddon, membuat Abaddon terjatuh. Keadaan seimbang, namun, Sven dibunuh Abaddon dengan Death Coilnya, sesaat setelah melemparkan palu ke Abaddon…

“ TIDAK, SVEEN!!!, MATI KAU ABADDON!!! “

Purist yang marah menyerang Abaddon, namun, di saat bersamaan, tubuh Purist tertusuk, dan kepala Abaddon hancur terkena palu Purist…

Kembali ke BristleBack…

Duri-duri yang ditembakkan Rigwall menusuk sekujur tubuh Lycanthrope…, disusul dengan pukulan ganas milik Rigwall. Lycanthrope mengetahui keadaannya, dengan cepat Lycanthrope mengaktifkan Scroll of Town Portal, dan lari. Rigwall yang merasa gagal membunuh lawannya, melampiaskan amarahnya kepada para ghoul yang sama sekali bukan tandingannya…

Kembali ke Rylai…

“ AAAKH!!! “

“ Heh…heh…, mati kau wanita busuk, kita akan mati bersama!!! “

“ AAAKH!!! “

Darah segar mengucur dari bagian tubuh Rylai yang dicengkram oleh Crixalis, Davion yang terluka parah, hanya bisa memandang dari jauh dan ingin menolong Rylai…

“ Bunda, TIDAAAAK!!! “

“ Huahahahahah, mati kau, AAAARGH!!! “

Tiba-tiba tubuh Crixalis tertancap oleh pedang besar, dan pedang itu milik Leoric!!!

“ Kraaah…, beraninya…, kau…melawan…wani…ta!!! “
“ UKH, dasar…, UNDEAD pengkhianat!!! “

“ MA…TI!!! “

CROOOOT!!!, tubuh Crixalis dibelah menjadi dua. Rylai terjatuh, namun diterima oleh Leoric. Davion yang melihat dari kejauhan, mengira bahwa Undead yang sebenarnya adalah ayah angkatnya melukai Rylai. Amarah Davion memuncak, tiba-tiba semua luka di tubuh Davion sembuh dengan cepat!!! Tubuh Davion juga terasa memanas, dia menyerang LEORIC!!!

“ Krahhhhhhhh… “

“ Mmmmmm…, ka…kamu…menolongku…? “

Leoric memandang Rylai. Seketika itu, Leoric berpikir, mungkinkah Rylai sungguh-sungguh melupakannya?

“ Ka…kamu…, Leoric? “

Apa!!!, ternyata Rylai masih mengenalinya!!!, Leoric terpana…, namun Davion yang tidak mengetahui keadaannya, dari belakang menerjang Leoric!!!

“ Pandanganmu, tidak berubah…, tapi…, benarkah…kamu…Leo…ric? “

“ BUNDA!!! MATI KAU UNDEAD HAAAAA!!! “

“ ?!?!?!?! “

Davion yang murka, tiba-tiba menyemburkan api panas dari tangannya, Leoric tidak ingin Rylai terluka, menutupi tubuh Rylai dengan perisainya. Davion menyerang Leoric dengan ganas!!!, namun tidaklah sulit bagi Leoric mengalahkan Davion…

“ Kraaah… “

“ UGH!, dasar UNDEAD!!! “

Leoric segera pergi meninggalkan Davion dan Rylai, dia berjalan ke arah tubuh Abaddon, mengambil Demon Edge, dan pergi…

Kembali ke Mortred…

Ternyata jantung Shendelzare tertusuk oleh cakram Mortred di detik-detik terakhir. Dengan sisa tenaga yang ada, Shendelzare mengeluarkan sihirnya, sehingga posisi mereka berganti…, tak bisa dihindari, sekarang Mortred yang tertusuk…

“ AAARGH!!! “

“ Kraaaak… “

Tubuh Shendelzare musnah. Sepertinya misinya sudah terselesaikan…, begitu pula dengan perang yang mengorbankan banyak hero dan pasukan…

Apa yang terjadi dengan Davion?, apa yang akan dilakukan Leoric dengan Deon Edge, serta apa yang akan dilakukannya setelah mengetahui keadaan Rylai yang sebenarnya?


Part 13 – Pembalasan Dendam….

Spoiler

Perang telah usai…., kedua kubu kehilangan banyak hero mereka. Di Sentinel, telah jatuh Techies, Purist, Shendelzare, dan Sven…, sedangkan Scourge kehilangan Lion, Gorgon, Abaddon, Broodmother, Mortred dan Crixalis…

“ Puah, dasar tengkorak BODOH!!!, mengapa kau membunuh temanmu sendiri!!! “

Bentak seorang hero kepada Leoric.

“ Jangan…ikut…campur!!! “

“ Aku akan melaporkanmu pada Lich King karena telah membunuh Crixalis!!! “

“ Penge…cut!!! “

Seketika itu suasana menjadi ricuh. Hero yang mengintimidasi Leoric adalah Balanar. Balanr yang mendengar balasan Leoric naik darah. Dia memandang Leoric dengan pandangan haus darah!!!

“ Hei Balanar, bagaimana kalau hal ini diselesaikan dalam duel saja?.., banyak yang merasa kehilangan Crixalis…, aku TerrorBlade, menyarankan, bagaimana kalau kita mengadakan pertandingan Royal Rumble mengeroyok Leoric untuk membalaskan dendam Crixalis? “

“ Hei, SETUJU!!! “

“ ?!?!?!?!?! “

Suasana menjadi semakin Ricuh. Tampak Balanar, Axe, dan Azgalor mulai mengeroyok Leoric. Leoric tidak tinggal diam, apalagi dia telah mendapatkan DemonEdge yang diambilnya dari tubuh Abaddon di pertarungan terakhir.

“ Mati kau!!! “

“ GRAAH!!! “

Seketika langit menjadi malam, tubuh Leoric diselubungi oleh semacam pagar, dan dihujani bola api, LEORIC TIDAK BISA BERGERAK!!!

“ KRAAAH!!! “

Leoric menggeram, sambil membelah bola api yang menghujaninya satu persatu. Balanar dan Axe maju!!!

“ BERSEKER CALL!!! “

“ VOID!!! “

Leoric dihujani pukulan, sihir dan sabetan pedang. Namun, Leoric menghadapinya dengan kuat!!!

“ Hooo, pukulanmu kuat juga, COUNTER HELIX!!! “

Tubuh Axe semakin kuat ketika diserang Leoric. Leoric semakin terdesak…, tidak ada waktu baginya untuk melemparkan palunya ke arah salah satu lawannya. Tubuhnya melemah…, tidak ada yang kuat menghadapi kekuatan dari ketiga hero itu secara beruntun…

“ Hoooo, kau sekarat rupanya…, CULLING BLADE!!! “

ZRAAAAAAAT!!!

Tak ayal…, tubuh Leoric tumbang dan menjadi beberapa bagian…, dirinya mati lagi…

“ Huh, yengkorak jelek, kau mengorbankan Crixalis untuk membela wanita itu, huh, kalau tertangkap, tebak apa yang akan kulakukan pada wanita itu!!! “

Leoric yang mendengar perkataan Balanar, perlahan kembali sadar…

“ Akan kunikmati setetes demi setetes darahnya, apalagi dia terlihat masih muda, huahahahahah!!!â€

“ Hei, jangan lupakan untuk memberikan jantungnya padaku Balanar!!! “

“ Tentu Azgalor, huahahahahah!!! “

Leoric semakin geram mendengar perkataan mereka…, tiba-tiba tanah disekitarnya berguncang…

“ A…APA!!! “

Markas Scourge serasa akan runtuh…, perlahan tapi pasti…, tubuh Leoric keluar kembali dari dalam tanah…, sedikit demi sedikit…

“ Apa yang akan dia lakukan?!?!, bukankah dia sudah mati?!?!?! “

Balanar tercengang melihat apa yang terjadi…, tapi ketakutan di wajahnya tidak bisa disembunyikan…, benda yang keluar itu memang adalah Leoric…, Leoric HIDUP LAGI!!!

“ KRAAAH!!! “

Leoric benar-benar hidup lagi. Kali ini, dia berdiri, namun tanpa senjata…

“ Huh, kau akan melawan kami tanpa senjata!!!, dengan pedang jelekmu saja kau kalah, A…APA!!! “

Leoric tiba-tiba mengambil sesuatu dari dalam tanah…, dia mengambil sesuatu yang bahkan tidak bisa dipercayai…, dia mengambil sebilah pedang yang lebih besar, dan mengkilap, serta perisai yang lebih besar dan kuat!!!

“ Ma…ti!!! “

Leoric menembakkan bola api ke arah Balanar, membuat Balanar terpental jauh. Seketika itu juga, Leoric menyerang Axe, dengan beberapa serangan Axe tumbang…, namun tidak mati…, saat akan menyerang Azgalor, tiba-tiba Leoric tertahan sesuatu!!!

“ Hmmmm, aku sudah tahu kekuatan…, dan mengapa kau bisa begini…, aku Barathum, salut kepadamu…, namun kasihani nyawa mereka yang tak tahu apa-apa ini… “

Tiba-tiba Barathum muncul entah darimana, namun perkataannya bisa mendiamkan Leoric…

“ Huh, Barathum, kau mengganggu duel seru ini… “

“ TerrorBlade, janganlah kau munafik…, bisakah kau mengalahkan Leoric ini? “

“ Huh, bahkan kalian berduapun aku sanggup!!! “

“ Hmmm, boleh dicoba… “

Tanpa basa-basi, TerrorBlade berdiri, dia langsung membelah diri!!!

“ Kelihatannya seimbang!!! “

“ Oke TerrorBlade, kita coba… “

Duel di antara sesama Hero Scourge semakin runyam. Dua hero terkuat Scourge juga mulai berseteru!!!

Sementara di Sentinel…

“ TIDAAAK!!! FURION!!!, aku akan membalaskan dendam saudaraku!!! “

“ Tenang Tinker, dia berkorban demi kita semua… “

Tinker merasa terpukul, karena Techies bersaudara(Squee and Spleen) mati. Tinker sekarang merasa bahwa ia satu-satunya goblin di sini.

“ Lalu Davion, apa yang sebenarnya terjadi padamu? “

“ … “

Sejak melihat kejadian terakhir, Davion nampak berubah menjadi bisu. Namun matanya berubah…, matanya tidak lagi normal, namun menunjukkan keganasan…, keganasan seekor naga yang terpendam…

“ Aku… “

“ Ada apa Davion? “

“ Aku tidak terima…Bunda didekati…oleh Undead TERKUTUK ITU!!! “

Davion berlari keluar ruangan, entah kemana…, Furion sibuk meredam kesedihan para Hero Sentinel yang kehilangan…, sedangkan di sisi Scourge terjadi duel antar Hero yang semakin runyam…, apa yang terjadi pada Davion?, mengapa Leoric bengkit kembali, dan atas dasar apa Barathum menghentikan Leoric?

Part 14 Gemuruh Kekuatan

Spoiler

Barathum dan Leoric kini menghadapi TerrorBlade. Mereka bertarung dengan sangat seru. Namun, keadaan TerrorBlade terlhat terdesak….

“ Huff…, hebat juga kalian mendesaku, tapi, apakah bias menghadapiku setelah ini?, GRAAAAAAAAAAAAAAH, GRRRHHH!!! “

TerrorBlade ber-metamorphosis!!!, lalu membelah diri lagi. Kini keadaan berbalik….

“ Leoric, keluarkan bola apimu seperti tadi!!! “

“ Krraaaah!!! “

Leoric melemparkan bola apinya kearah salah satu TerrorBlade. Seketika itu, Barathum segera mengetahui, mana yang asli…

“ NETHERSTRIKE!!! “

Tiba-tiba Barathum menghilang…, muncul di belakang TerrorBlade yang asli dan…

Sementara itu Davion…

“ AAARGH!!! “

Davion merasa tubuhnya terbakar. Memang keluar api sedikit demi sedikit dari tubuhnya. Taringnya memanjang…

“ Aku…Aku…, AAAAAAAARGH!!! “

Tiba-tiba tumbuh sayap dari punggung Davion!!!, darahnya yang bergejolak membuatnya bermutasi menjadi makhluk buas. Matanya berubah…, berubah berbentuk seperti reptil!!!

“ Arrrgh…Grrrhhh…GRRRR!!! “

DUAAAAR!!!

Tiba-tiba tenda Davion meledak!!!, dan terlihat sesosok Naga Merah di sana. Para pasukan berhamburan. Naga itu terbang, menuju ke arah markas Scourge…

Kembali ke Barathum…

“ TerrorBlade, sepertinya sekarang sudah Skak Mat… “

“ Hoho, tidak semudah itu Barathum, UAAAKH!!! “

Tubuh TerrorBlade terdorong oleh serangan dari Barathum. Barathum terus menyerangnya dengan gencar, sembari meminta TerrorBlade untuk menyerah, namun tiba-tiba…

" Menyerahlah TerrorBlade… "

" Tidak semudah itu, SUNDER!!! "

" A…APA!!! "

Keadaan sepertinya berbalik. Barathum yang sekarang mulai melemah, saat TerrorBlade akan menghabisi Barathum…

" Mati kau, UAAARGH!!! "

" Kraaaah…, ma…ti!!! "

Kini giliran Leoric yang menyerang TerrorBlade dengan gencar. TerrorBlade terdesak lagi, namun tiba-tiba, suasana menjadi dingin…

“ SEMUA BERHENTI!!!, MENGAPA KITA BISA TERPECAH BELAH!!!, Aku tahu…, Sentinel berhasil merekrut seekor naga dan menuju ke sini sekarang…, Leoric…, kau yang harus menanganinya!!! “

Tiba-tiba ada seseorang yang berteriak dan memberi kabar buruk itu. Siapa dia?, apa yang terjadi pada Davion?


Part - 15 Ayah…Anak…

Spoiler

Setelah dipisah oleh sesosok makhluk aneh berhawa dingin, Leoric dengan segera menggunakan bantuan dari townportal pergi menuju daerah yang disebutkan oleh makhluk yang tak lain adalah Lich. Namun Leoric selalu mengingat perkataan terakhir Barathum…

" Leoric, ingatlah, benda yang kau ambil dari Abaddon bukanlah DemonEdge, melainkan SacredRelic…, ingat itu… "

Leric mengingat-ingat benda yang diambilnya itu. Dia bahkan sempat meleburnya jadi satu dipedangnya sebelum berangkat. Di tanah yang dimaksud oleh Lich, terdapat banyak sekali mayat para makhluk hutan…

" … "

Leoric mengamati bekas luka dari para makhluk mengenaskan itu. Ada bekas luka bakar…, ada yang mati tercabik…, ada pula yang mati terkena racun…, tiba-tiba…

" GRRRR!!! "

Leoric menoleh…, saat menoleh ke sumber suara itu, dia melihat seekor naga merah besar sedang mengamatinya…

" Kraaaah… "

" GRRAAAAOOOOR!!! "

Pandangan mereka bertemu…, naga itu yang tak lain adalah Davion semakin geram melihat Leoric yang kini tidak dikenalinya lagi…

" Ma…ti… "

" GRRRRRRRR… "

Davion menyemburkan api panasnya ke arah Leoric, namun itu sepertinya tidak berarti banyak pada Leoric yang sudah merasakan panasnya api neraka…

" Itu…Sa…ja!!! "

" GROOOAAAR!!! "

Naga itu mendekat, dan menyabetkan ekornya pada Leoric, sehingga Leoric terpental…, namun dengan sigap Leoric berdiri, dan menembakkan bola api ke arah naga itu…

BLEEM!!!

Api itu bahkan tidak melukai Davion, namun cukup membuatnya sedikit kehilangan kesadaran…

" Kraaaah!!! "

Leoric menyerang Davion…, ketika Davion mulai terdesak dan terluka…, pelan-pelan Davion kembali ke bentuk manusianya…

" AAARGH…, tidaaak!!! "

Leoric melihat sosok yang sangat dikenal…, bahkan disayanginya…, dia adalah anak angkatnya sendiri!!!, namun tugas adalah tugas…, ketika Leoric akan melakukan penghabisan…

" STOP!!! "

Kembali ke Barathum…

" Hei Barathum…, kenapa kau membantu tengkorak itu? "

" TerrorBlade, tidakkah kau melihat potensi dirinya?, kau mau kita menguasai Sentinel bukan?, aku beritahu caranya… "

" Hmmmm, pemikiranmu hebat juga…, bagaimana? "

" Pertama, aku akan membunuh wanita yang membuatnya geram ketika diungkit-ungkit itu…, lalu kucuri jiwanya… "

" Lalu? "

" Kau juga tahu bukan, bahwa Leoric sebentar lagi, hanya dengan memiliki Claymore akan memiliki pedang terkuat itu? "

" Maksudmu… "

" Ya Terror, DIVINE RAPIER!!! "

" Ya…, terus…? "

" Begini… "

Kembali ke Leoric…

Leoric menoleh ke arah orang yang berteriak…, dia melihat Rylai dan Traxex yang sudah membidiknya dengan panahnya yang terkenal itu…

" Kumohon…, Davion adalah hartaku satu-satunya sekarang…, meski kau adalah Undead, aku tahu kau mengerti perkataanku, dan sepertinya kau dan aku saling mengenal… "

" Minggir, atau kupanah kepalamu itu!!! "

" Bun…Bunda… "

Leoric melihat dirinya sekarang mengalami dilema yang berat…

Ternyata Barathum memiliki maksud tersembunyi membela Leoric sedemikian rupa… Apa yang sebenarnya direncanakan Barathum?, apakah rencananya akan berhasil? Apa yang akan dilakukan oleh Leoric selanjutnya?

Part 16 – Dilema

Spoiler

Leoric mengalami dilemma yang sangat berat. Mengetahui orang-orang yang disayanginya kini menjadi musuhnya. Leoric bingung akan berbuat apa…

“ … “

“ Undead jelek, hiaaaa “

Traxex menembakkan panahnya ke kepala Leoric dengan cepat dan tepat…

CRAAAK!!!

Kembali ke Barathum…

“ Bagus…, kini aku telah memiliki sebuah Claymore, tinggal beberapa langkah lagi… “

“ Barathum…, kapan akan kau berikan pedang itu? “

“ Secepat mungkin… “

Kembali ke Leoric…

Panah itu meleset, melewati tepat di depan mata Leoric…

“ KRAAAAH!!! “

Leoric hanya menggeram tanpa berbuat apa-apa…
“ Davion, LARI!!! “

Davion yang terluka berlari ke arah Rylai…

“ Traxex…, ayo kembali… “

“ Sebentar Rylai, kalian pergilah dulu, aku akan membereskan makhluk ini!!! “

Rylai lari dengan Scroll Of Town Portal bersama Davion. Kini pertarungan dilanjutkan dengan Traxex melawan Leoric!!!

Sementara itu…Rylai…

“ Davion…, meski terdengar gila, namun… “

“ A…ada apa bunda? “

“ Aku merasa…, undead itu tadi adalah Leoric… “

“ A…APA!!!, TIDAK MUNGKIN!!! “

“ Ya Davion…, namun… “

“ Hentikan omong kosong ini Bunda!!!, aku akan membunuhnya!!! “

Lalu datang Furion ke arah Davion dengan tiba-tiba…

“ Davion…ikut aku… “

“ Davion ada itu? “

“ Bunda…, dengan kekuatan baru ini akan kubalaskan dendam ayah!!! “

“ Apa maksudmu? “

Tiba-tiba Furion membentak…

“ DAVION!!! “

“ ??? “

“ Ikut aku…, Rylai, pergilah… “

Davion berjalan ke ruangan rahasia…

“ Davion…, tidakkah kau tahu apa resiko kekuatanmu itu? “

“ Apa itu Furion? “

“ Bila kau melampaui batas maka… “

Kembali ke Leoric…

“ Hei Undead…, jangan diam saja…, mana kekuatanmu yang tadi?, atau kau takut kepadaku?? “

“ … “

“ Dasar Undead tidak berotak!!! “

“ Per…gi… “

“ Kau meremehkanku!!! “

Dengan cepat Traxex menembakkan lima panah secara bersamaan ke arah Leoric…

ZLEB!!!

“ UGH!!! “

Panah Traxex menancap ditubuh Leoric, namun tidak dianggapnya serius…

“ 5 tidak cukup, kalau begitu…, bisakah kau menahan 10? “

Traxex menembakkan 10 panah secara beruntun…, sambil berlari mengelilingi Leoric…

ZREB!!!

Panah-panah itu tertancap di tubuh Leoric…

“ … “

“ A…apa!!!, hmmmm…, kau pasti menahan sakit yang amat sangat bukan? “

“ … “

Sementara itu di suatu tempat…

“ Ba…ngun… “

“ !!! “

“ Ba…ng… .un… “

Leoric mendengar sesuatu dari lamunannya…, dia bangkit, dan menoleh ke arah Traxex…

“ Huh, bangun juga kau, tapi, panahku ini akan menghabisimu!!! “

Leoric mencabut panah di tubuhnya satu-persatu…

“ MATI!!! “

CRAAAK!!!

Leoric menebas panah terakhir yang ditembakkan Traxex…

“ Ugh…, panahku habis!!! “

“ MA…TI!!! “

Leoric mulai menyerang dengan ganas, namun ayunan pedangnya tertahan sesuatu!!!

“ GRRRR, aku…LAWANMU!!! “

Leoric menemui musuh baru!!!

Siapa yang menahan Leoric?, apa yang hendak dikatakan Furion, dan apa langkah Barathum selanjutnya?


Part 17 - Divine Rapier akan segera jadi?

Spoiler

Pedang yang disabetkan Leoric ke arah Traxex tertahan oleh seorang hero yang sangat kuat di pertarungan jarak dekat. Leoric namun tidak takut, meski lawannya yang baru kali ini adalah Ulfsaar!!!

" Terimakasih Ulfsaar… "

" GRRRRR!!! "

" Kraaaah!!! "

Kedua makhluk buas ini akan segera bertarung. Pedang Leoric masih terlihat tajam dan mantap meski sempat tertahan oleh cakar tajam dari beruang liar ini…

" GRRRRR!!! "

Cakar dan mata Ulfsaar memerah!!!, dia dengan ganas maju ke arah Leoric!!!

" KRAAAAH!!! "

Leoric menembakkan bola api kearah Ulfsaar, dan mengenai tepat di kepalanya, sehingga Ulfsaar terjatuh dan pusing untuk beberapa saat. Leoric tidak menyia-nyiakan kesempatan itu!!!

CRAAAK!!!

Sabetan pedang Leoric tepat mengenai tubuh Ulfsaar. Aneh, padahal Leoric mengincar leher makhluk ini, namun malah terkena dadanya yang tebal…, ternyata Ulfsaar telah membawa(?) sesuatu yang sangat berharga!!!

" GRRRR, Ma…TI!!! "

" KRAAAAH!!! "

Sabetan demi sabetan ditepis oleh Ulfsaar dengan sempurna. Perlahan tapi pasti, Leoric mulai terdesak oleh cakaran ganas dari Ulfsaar yang cepat, lalu…

CRAAAK!!!

KRAAAAK!!!

Tubuh Leoric terkena cakar Ulfsaar yang menakutkan itu. Leoric terlihat terluka, meski berangsur-angsur membaik, namun tidak sempat menutupi luka-luka serius yang dihasilkan Ulfsaar sebelumnya…

" LEORIC!!! "

Tiba-tiba terdengar suara seseorang yang terlihat membantu Leoric. Dia adalah Mogul-Khan!!!

" Hufff, beruang gila, kemari!!! "

" GRRR!!! "

Kini kedudukan menjadi dua melawan satu. Ulfsaar yang hebat pasti terdesak bila menghadapi lawan yang tangguh seperti mereka, namun tiba-tiba sabetan kampak Mogul Khan terhenti dengan cepat oleh pedang dari seorang hero Sentinel!!!

" Hmmmmm, pengkhianat Orc…, lawanmu adalah aku!!! "

" APA?!?!?!, Yurnero, tidak bisakah kau berhenti menggangguku meski hanya sekali?!?! "

Pertarungan menjadi seimbang. Kini kedudukan adalah dua lawan dua. Tanpa banyak bicara, Yurnero mengeluarkan jurusnya, BLADE FURY!!!

" KRAAAH!!! "

Leoric menembakkan bola apinya ke Yurnero, namun terlihat tidak berefek sama sekali…

" GRRR!!!, la…wanmu…AKU!!! "

Perhatian Leoric yang tersita pada Yurnero membuatnya lengah sehingga membuatnya diserang dengan mudah oleh Ulfsaar. Mogul dan Leoric terdesak!!!

" SI…SIAL!!! "

" Mogul, kekuatanmu menurun, aku sedih!!! "

" GRRRR!!! "

Ulfsaar menggeram, dia akan melakukan pukulan terakhirnya, namun, Ulfsaar terpental jauh, tepat ketika cakarnya berada 1 centi di depan Leoric!!!

" Hufff, tidak kukira kalian akan terdesak… "

" KA…KAU!!!, JANGAN GANGGU KAMI!!! "

" Mogul, kau masih saja arogan… "

" Grrrrr!!! "

" HUMPH!!!, meski kalian bertiga, aku tidak takut!!!, BLADE FURY!!! "

Pertarungan menjadi semakin sengit. Apalagi setelah terdengar adanya derap kaki berat dari arah datangnya hero-hero Sentinel. SIapakah yang menolong Axe dan Leoric?, siapa yang menolong Yurnero dan Ulfsaar?

Part 18 - Divine Rapier di genggaman…

Spoiler

Yurnero menggunakan ilmunya yang terkenal, BLADE FURY!!! Serangan - serangan itu terlihat melukai Leoric, Axe, dan penolongnya…, Barathum… Serangan Yurnero diperparah dengan tambahan serangan dari Ulfsaar!!!

" GRRR!!! "

DUAAAMMM!!!

Ulfsaar menginjakkan kakinya ke arah tanah, dan menyebabkan gempakecil, yang menggulingkan Leoric dan temen-temannya…

" UGh…, Leoric, segera pergi dan lebur ini dengan pedangmu, CEPAAT!!! "

Barathum meynerahkan Claymore kepadaLeoric, dan melemparnya ke arah hutan, tempat seorang penempa yang legendaris…

" LEORIC!!!, CEPAT, KITA TAK BISA LAMA-LAMA!!! "

" Jangan kira bisa kabur secepat itu…, UNDEAD!!! "

" KRAAAAH!!! "

Ternyata penolong dari kubu Sentinel adalah Tiny, atau Stone Giant…

" AVALANCHE!!! "

" KRAAAH!!! "

Tubuh Leoric terhalang oleh hujan batu…, namun, Leoric bangkit dan berlari ke arah hutan…

" JANGAN KABUR!!! "

" Hei, BATU KECIL!!! "

" ?!?!?!?! "

Barathum memukul mundur Tiny dengan cepat dan tepat…, namun, semangat dari para hero Sentinel belum redup…

" MOGUL!!! RASAKAN INI!!! "

" APA?!?!?! "

Tiba-tiba tubuh Yurnero menghilang entah kemana…, dan muncul dengan cepat!!!, Kemunculannya yang cepat lebih cepat dari cahaya, diserati dengan serangan-serangan ganas ke arah Mogul Khan…

Serangan Yurnero itu disebut sebagai OMNISLASH!!! Mogul Khan berusaha sekuat tenaga menangkis serangan cepat yang liar itu, namun usahanya tidak terlalu memuaskan…

" UAAGH!!! "

" ULFSAAR!!! HABISI!!! "

" TIDAK!!!, NETHERSTRIKE!!! "

Barathum menolong Mogul dengan memukul mundur Ulfsaar…

" HAHA, sesuai perkiraankau, TINY!!! CEPAT LEMPAR BATU BESAR ITU KE ARAH MOGUL KHAN!!! "

" BAIK…, HUUUAAAAAAAAAAAAAARGH!!! "

Tubuh kecil Tiny menjadi besar seketika…, batu yang tadinya besarnya dua kalinya Tiny, menjadi setinggi mata kakinya saja…, dan batu itu dilempar!!!

JDUAAAM!!!

  • BRAAAAAAAAAAAK *

" ?!?!?!?!? "

Batu itu hancur, hancur oleh hantaman kuat seseorang dari pihak Scourge…

" Huh, memang pihak scourge itu lemah!!!, KEMARI, KITA AKAN MENGHABISI KALIAN SEMUA!!! "

" Silahkan maju… "

Sementara itu Leoric…

Tidak sulit bagi Leoric untuk menemukan pandai besi yang dimaksud…, karena ia adalah teman lama Leoric…

" A…APA!!!, UNDEAD!!! "

" KRAAAH!!! "

" TIDAAAK, AMPUUUN!!! "

" Lebur…i…ni…dengan…i…ni… "

Leoric melempar pedangnya dan Claymore ke arah orang itu…, orang itu melihat pedang Leoric dengan kagum…

" Astaga…, tidak kuduga…, Divine Rapier akan segera terbentuk…, namun mengapa di tangan UNDEAD!!!, UAAGH!!! "

" Di…am…dan…kerja…kan… "

" Baik-baik, turunkan aku dulu!!! "

Leoric mengacuhkan perkataan orang itu, dan mengangkatnya ke arah bengkelnya…

" Ugh, dasar makhluk kasar… "

" A…PA!!! "

" Tidak-tidak apa-apa… "

CTANG…CTANG!!!

Leoric melihat lihat di sekitar bengkel itu…, dia melihat ada benda aneh yang tampaknya seperti alat palig modern yang pernah ia lihat…, Leoric ingin menyentuhnya…

" JANGAN UNDEAD!!!, bila kau menyentuhnya, dia akan bangun dan membunuh kita!!! "

Leoric berpikir sejenak…, dan akhirnya…

" INI, DIVINE RAPIERMU UNDEAD, SEKARANG PERGI!!! "

Pedang yang sangat spesial…, pedang itu terlihat bersinar keemasan, dan auranya juga sangat kuat, lalu Leoric kembali ke arah benda aneh itu…

" UNDEAD, JANGAN!!! "

" Tes…Keku…atan…!!! "

" JANGAAAAAAAAAAAAAAAAN!!! "

GRAAAK-GRAAAK!!!

Benda itu menyala dan pandai besi itu terlihat sangat ketakutan…

" TIDAK…TIDAAAAAAAAAAAAAAAK!!! "

Apa yang sebenarnya dilakukan Leoric, dan siapa yang menolong Mogul Khan di saat - saat terakhir??

Part 19 - Kekuatan Baru…, Musuh baru…

Spoiler

Saat - saat terakhir kehidupan Mogul Khan diselamatkan oleh rekannya, yang tak lain adalah Razor…

" Razor, terimakasih !!! "

" SENTINEL, KUBALASKAN DENDAM MAGNATAUR, CHAIN LIGHNING!!! "

" GRRRR "

" Hohoho, coba saja "

" HMM!!! "

DUAR!!! DUAR!!! DUAR!!!

Sesaat setelah Ulfsaar, Yurnero, dan Tiny bereaksi, Razor menembakkan petir ke arah mereka. Usaha Razor sia-sia, karena petir yang ditembakkannya tidak memberi luka apapun pada ketiga hero Sentinel…

" A…APA!!! "

" RAZOR, TAMAT RIWAYATMU!!! "

Lagi-lagi Tiny mengeluarkan hujan batu ke arah musuhnya. Namun kali ini difokuskan ke arah Razor…

" RAZOR!!! "

" UAAAGH!!! "

Razor tertimpa bebatuan yang teramat banyak, sehingga tidak bisa bergerak lagi…

" Si…SIAL!!! "

" Hohoho, tidakkah kalian tahu, kalian semua akan mati di sini!!! "

Barathum yang terkenal pemberani, dan bijaksana itu bahkan merasakan firasat yang buruk…, teramat buruk…, dan firasatnya benar…, Yurnero memiliki Refresher Orb!!!

" Hohoho…, Ulfsaar, habisi yang Barathum, Tiny kau sisanya, tapi…, Mogul bagianku!!! "

" UGH!!! "

Kembali ke Leoric…

" UNDEAD GILA!!! "

" KRAAAAH!!! "

Bzzzzzzzz…

" Ti…tidak!!! "

Bzzzzzzzzzzt…

Krak…Krak…

" Kraaaah, rong…so…kan… "

" Undead, cepat bunuh dia, cepaaat, UAAAAAGH!!! "

" Pem…bo…hong!!! "

" UNDEAD, KAMU JANGAN BERBICARA BEGITU, AAARGH!!! "

" Di…AM!!! "

" Dia akan, dia akan segera hidup dan UAAAAAAAAAAGH!!! "

JROOOOOOOOT!!!

Leoric membelah pandai besi itu bagai membelah buah semangka. Darah segar segera mengucur dan menciprati mesin aneh itu. Seketika itu, mesin itu bersuara…

" Grrrk… "

" ??? "

" GGRRRRK…Gratak… "

" Sam…pah!!! "

Leoric menerjang benda itu, namun tiba-tiba benda itu mengeluarkan benda aneh dari tubuhnya, sehingga mementalkan Leoric!!!

" !!! "

" Grrrk!!! "

Benda itu menembakkan pengait seperti pengait milik Pudge ke arah Leoric, dan…

Kembali ke Barathum…

" MATI KALIAN SCOURGE!!! "

Serangan akan dilancarkan, namun tiba-tiba langit disekitar situ menjadi gelap… Sangat gelap…, serangan yang seharusnya dilancarkan menjadi terhenti…, perasaan di sekitar sana menjadi sangat mencekam…

" BALANAR!!! "

" Hmmmm, ternyata para Sentinel akan menambah koleksi barang-barangku…, target pertama… Tiny!!! "

" TINI, LARI!!! "

Tiny segera lari dari medan perang, namun tubuh beratnya tidak bisa membantunya, Balanar dengan mudah berada di depan TIny…

" Ck…Ck…, maaf batu…, nyawamu habis di sini!!! "

" GROOOK!!! "

" SIAPA ITU?!?!?! "

Balanar terpukul keras!!!, keadaan semakin rumit, para hero Scourge kembali ketakutan ketika melihat BristleBack, dan diperparah oleh kedatangan Jahrakal yang menjadi bala bantuan!!!

" Jangan berpesta tanpaku teman-teman, hehehe… "

" GROOOK!!! "

" TERIMAKASIH, ULFSAAR, lanjutkan rencana sebelumnya!!! "

" Grrrr…Ba…ik!!! "

Keadaan semakin merumit…, siapa yang akan menang?, apakah rencana Barathum akan berhasil?, apa sebenarnya yang diaktifkan oleh Leoric?


Part 20 Rencana yang berantakan…

Spoiler

Sesaat setelah Leoric tertancap pengait itu, benda aneh itu meluncur dengan cepat ke arah Leoric, namun reflek Leoric lebih cepat, sehingga dengan mudah membelah benda aneh itu…

CRAAAAANG

Klotrak…Klotrak…

" Kraaah… "

" BZzZz…BzZz…Pzzzzzzzz… "

Benda yang kepalanya terlepas akibat tebasan Leoric itupun mati, dan terdiam kaku…, namun Leoric tetap emnganggapnya kuat…, sangat kuat…, Leoric segera kembali ke medan dimana teman-temannya sedang berperang…

" Yurnero, KEMARI KAU!!! "

" MOGUL, HIAAAAAAAAAAT!!! "

Tebasan kedua pejuang orc ini sangat cepat, sampai-sampai keduanya terluka parah tanpa mereka sadari…

" Jahrakal, dan kau babi LANA, jangan ikut campur, aaaargh!!! "

BristleBack kembali memukul Balanar…

" GROOOOK!!! "

" Tiny, kau segera kembali, minta Chen menyembuhkanmu dari tekanan mental, biar kami yang mengurus di sini. Mintalah Scroll of town Portal pada Rylai yang akan segera sampai!!! "

" Baik Jahrakal… "

" Grrr… "

" Beruang gila…, huf…, huff…, sudah, BUNUH AKU YANG TERTIMPA BATU INI!!! "

Sesaat setelah mengatakan itu, Barathum menabrak Ulfsaar dengan sekuat tenaga, sehingga Ulfsaar terpental…

" Beruang liar, lawanmu aku!!! "

" Hoho…, tidak Barathum!!! "

" JAHRAKAL, JANGAN GANGGU, UAAAGH!!! "

" GRRRR!!! "

Pukulan Jahrakal menyibukkan Barathum, Ulfsaar lalu mendatangi Razor yang terdesak…, lalu cakaran liar Ulfsaar menghancurkan batu di atas Razor, sekaligus mengahncurkan tubuh Razor…

" GRAAAAAAAAAAAAAAAAAAH!!! "

Yurnero dan Axe semakin menggila. Sesaat sebelum keduanya mati kehabisan darah, mereka mengeluarkan jurus terhebatnya masing - masing!!!

" OMNISLASH!!! "

" Uaaagh, Cul… "

Sabetan Yurnero yang sangat cepat menyibukkan Mogul…, seperti tanpa celah untuk membalas, sungguh luar biasa, namun Mogul melihat 1 celah!!!

" CULLING BLADE!!! "

CROOOOT

Pedang Yurnero memburaikan usus Mogul dari tubuhnya…, namun di saat yang bersamaan, senjata Mogul menancap tepat di jantung Yurnero…

" Ugh…, mogul…, "

" Yur…ne…ro… "

" Tidak kuduga…, kita…seimbang…Mogul… "

" Sama… "

(Yurnero dan Mogul bersamaan) " Sahabat… "

Sesaat setelah itu, Yurnero melepaskan tancapan senjata besar Mogul dari jantungnya, dan memeluk Mogul…

" Semoga…, kita terlahir kembali sebagai sahabat… sahabat yang… saling percaya…dan…tidak… …per…nah… …bermus…ssssuuh…han… "

Yurnero tumbang, bersamaan dengan Mogul…

Sementara itu, Leoric datang, melihat banyak temannya yang terdesak, Leoric langsung mengambil tindakan!!!

" MA…TI!!! "

" Leoric, kau tepat, AAARGH!!! "

" GRRRRRR!!! "

Leoric kembali menghadapi Ulfsaar…, namun dengan pedang barunya, Leoric lebih percaya diri…

" KRAAAH!!! "

" GRrrrr…r… "

Tubuh Ulfsaar tertebas, dan usus keluar dari perutnya…, Leoric menang dengan cepat…, Leoric lalu mendatangi Jahrakal…

" Kau kira aku takut?, kuat juga kau bisa mengalahkan Ulfsaar dengan cepat!!! Graaaah…RAMPAGE!!! !!! "

Jahrakal menggila, tangannya bercahaya…, namun saat Jahrakal akan menyerang Leoric, tiba-tiba Jahrakal terhenti, melihat pedang Leoric…

" I…itu Divine Rapier!!! "

" KRAAAH!!! "

" Jahrakal, kau lupakan aku? Troll Sombong??"

" ?!?!?!?! "

Barathum memukul Jahrakal dengan keras, namun berhasil ditepis… oleh Jahrakal, sekarang Jahrakal meladeni 2 hero Scourge sekaligus, namun tiba-tiba tubuh Leoric membeku!!!..

" ?!?!?!?! "

" Rylai, kau tepat waktu!!! "

Barathum melihat wanita yang dimaksud Jahrakal, lalu merasa semua pengorbanan teman-temannya sia-sia, karena kini Leoric sendiri membeku…, bersama dengan Divine Rapier, apa yang akan dilakukan Barathum?


Final Chapter - Akhir sekaligus awal…

Spoiler

Leoric membeku, teman-teman Barathum banyak yang gugur, dia sendiri terdesak…

" Tidak kuduga akan begini, baiklah…, NETHERSTRIKE!!! "

" Lari kemana kau?, astaga…, LARI RYLAI!!! "

Barathum muncul dibelakang RYlai, dan mementalakn tubuh kecil wanita itu dengan mudahnya…Leoric yang membek melihat itu…

bangun…a…

Leoric kembali merasa berhalusinasi…

yah…ba… …

" KRAAAAAAAAAAAAAAAAAAH!!! "

PRAAAAAAANG!!!

Leoric memecahkan es yang mengurungnya, lalu berlari ke arah Barathum!!!

" Tengkorak, lawan aku, aaaagh!!! "

Leoric melemparkan perisainya ke arah Jahrakal, sehingga Jahrakal terpental…

" GROOOK!!! "

Leoric mendorong BristleBack yang sedang memegang kepala Balanar sekuat tenaga, sehingga BristleBack terpental…

" Leoric, bunuh wanita itu!!! "

" KRAAAAAAAAH!!! "

" Leoric, apa kau sudah gila?!?!?!? "

Leoric menerjang Barathum…, mengambil ancang-ancang kuat untuk menebas Barathum, dan…

CROOOOT!!!

" AAAAAAAAAAAAARGH!!! "

" MA…TI!!! "

Tubuh Barathum terbelah…, meski sudah terbelah, Leoric masih saja mencincang tubuh Barathum dengan kejinya…

a…yah…

Leoric merasa kembali berhalusinasi, lalu setelah merasa puas dan menghilangkan halusinasi itu, dia berjalan ke arah Rylai, yang sudah tidak bergerak…

ba…ngun…

Halusinasi ini kembali menyerang Leoric…, Leoric merasa kembali menemukan …

ayo…a…yah…

Menemukan siisi manusianya, karena kini ia merasa sedih…, karena…

bangun…

Karena orang yang ia cintai mati!!!

" KRAAAAAAAAAAAAAAAAAAAH!!! "

Tiba-tiba…

Bangun

Ayah, bangun…

" UAAAGH!!! "

" WAAAW…, ayah!!! "

" Da…Davion?, mengapa kau…, mengapa aku… "

" Ayah…, aku sudah berusaha membangunkan ayah daritadi, namun tiba-tiba ayah berteriak dan… "

" Sssst…, jadi…, daritadi aku ter…tidur? "

" Ya ayah…, padahal pasukan Slardar sudah semakin mendekat, lalu… "

" Cukup Davion…, kita bersiap-siap sekarang… "

" Ayah, bolehkah kutahu, mimpi ayah barusan? "

" Hmmm…, aku melihat kamu semakin kuat, dan menjadi seekor naga, haha… "

" Hahaha…, mimpi yang aneh ayah…, namun "

" Sudah Davion, jangan dibahas…, ayo berperang…, kamu…, jaga dibelakang Davion… "

" Baik AYAH!!! "

Aku…, Leoric…, jenderal Sentinel…, bukan jenderal Scourge…

Aku… Leoric…, akan mengahncurkan Scourge…

Aku Leoric…, bisa memastikan perang hari ini akan kumenangkan…

AKU LEORIC, MANUSIA SEJATI!!!

THE END

wogh…
GG gan…
nice therad dah… :jempol:

gak seru kalo gak vidieonya GAN

baru baca setengah ,soalnya banyak kali :cape::cape:
tpi sejauh yang saya baca,nice :smiley:

ijin baca gan… :yuhuu:

Keren nih kaya nya gua ijin baca gan :smiley:

rela deh gua baca hampir 3 jam ,

GG gan story nya …

Ijin baca dulu deh gan :lega:

nice thread gan… gw baca ampe akhir loh… mayan nunggu abis magrib ke isya hehe

dramatis banget hahahaaaa

cerita karangan sendiri ya? wkwkw nice2 rada kreatif

seru banget ceritanya, salut hehe

Bacanya dimana…??

Nice Story… Tapi Endingnya Ternyata Toh Cuma mimpi.? wkwkwkwk…