Gangguan mental seperti skizofrenia dan autisme sering membuat dokter bingung karena tidak jelas asal-usulnya. Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan petunjuk bagaimana permulaan gangguan ini muncul di otak, yaitu pada masa-masa awal kehamilan.
Para peneliti di University of Oxford, King College London dan Imperial College London melakukan penelitian pada daerah otak yang disebut subplate, yaitu daerah di mana sel-sel saraf pertama kali berkembang. Sel-sel saraf di wilayah ini membentuk dasar bagi koneksi jaringan saraf yang akan membentuk otak.
Peneliti mempelajari proses penggabungan saraf pada otak tikus untuk mengungkap kesalahan pertumbuhan yang bisa memicu penyakit skizofrenia dan autisme. Hasilnya menemukan bahwa gen yang berkaitan dengan 2 penyakit itu menjadi aktif saat tahap awal perkembangan otak.
“Pembentukan otak itu seperti membangun rumah kartu. Koneksi awal memberikan fondasi bagi struktur dewasa dan adanya gangguan dapat menjadi sumber hambatan perkembangan. Sel-sel saraf di subplate menjadi rangka sementara bagi perkembangan korteks serebral dan membantu pengembangan konektivitas tambahan,” kata Zoltan Molnar dari Universitas Oxford seperti dilansir Time Healthland, Kamis (14/2/2013).
Para peneliti memetakan aktivitas gen di otak tikus secara rinci sejak embrio berusia 15 hari sampai dewasa. Dalam laporan yang dimuat Proceeding National Academy of Sciences, hasilnya menemukan bahwa gangguan autisme dan skizofrenia sudah terjadi sejak otak pertama kali membentuk koneksi sel saraf.
Gen yang berkaitan dengan 2 penyakit ini hanya nampak saat tahap neuron subplate, namun tidak sesudahnya. Artinya, hal ini menunjukkan bahwa setelah seluruh sel saraf otak selesai terkoneksi, proses penyakit skizofrenia dan autisme sebenarnya sudah dimulai.
Wilayah subplate pada tikus amat kecil, sedangkan pada otak manusia bagian ini jauh lebih berkembang. Para peneliti berharap temuannya mengenai pengaruh faktor genetik yang ditemukan selama awal kehidupan bisa diidentifikasi pada otak manusia juga
Sumber :