100 Kalimat Inspirasi dalam Lirik Lagu Iwan Fals

  1. “Berhentilah jangan salah gunakan, kehebatan ilmu pengetahuan untuk menghancurkan”. (Puing – album Sarjana Muda 1981)

  2. “Hei jangan ragu dan jangan malu, tunjukkan pada dunia bahwa sebenarnya kita mampu”. (Bangunlah Putra-Putri Pertiwi – album Sarjana Muda 1981)

  3. “Cepatlah besar matahariku, menangis yang keras janganlah ragu, hantamlah sombongnya dunia buah hatiku, doa kami dinadimu”. (Galang Rambu Anarki – album Opini 1982)

  4. “Jalan masih teramat jauh, mustahil berlabuh bila dayung tak terkayuh” (Maaf Cintaku - album Sugali 1984)

  5. “Jangan kau paksakan untuk tetap terus berlari, bila luka di kaki belum terobati”. (Berkacalah Jakarta - album Sugali 1984)

  6. “Riak gelombang suatu rintangan, ingat itu pasti kan datang, karang tajam sepintas seram, usah gentar bersatu terjang”. (Cik - album Sore Tugu Pancoran 1985)

  7. “Aku tak sanggup berjanji, hanya mampu katakan aku cinta kau saat ini, entah esok hari, entah lusa nanti, entah”. (Entah - album Ethiopia 1986)

  8. “Mengapa bunga harus layu?, setelah kumbang dapatkan madu, mengapa kumbang harus ingkar?, setelah bunga tak lagi mekar”. (Bunga-Bunga Kumbang-Kumbang - album Ethiopia 1986)

  9. “Ternyata banyak hal yang tak selesai hanya dengan amarah” (Ya Ya Ya Oh Ya - album Aku Sayang Kamu 1986)

  10. “Dalam hari selalu ada kemungkinan, dalam hari pasti ada kesempatan” (Selamat Tinggal Malam - album Aku Sayang Kamu 1986)

http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTdCAD9lZY2I0kF7iGqYuytlIc3w9kMsTNyCfSEUgOnZdU2cEqE

  1. “Kota adalah hutan belantara akal kuat dan berakar, menjurai didepan mata siap menjerat leher kita”. (Kota - album Aku Sayang Kamu 1986)

  2. “Jangan kita berpangku tangan, teruskan hasil perjuangan dengan jalan apa saja yang pasti kita temukan”. (Lancar - album Lancar 1987)

  3. “Jangan ragu jangan takut karang menghadang, bicaralah yang lantang jangan hanya diam”. (Surat Buat Wakil Rakyat - album Wakil Rakyat 1987)

  4. “Kau anak harapanku yang lahir di zaman gersang, segala sesuatu ada harga karena uang”. (Nak - album 1910 1988)

  5. “Sampai kapan mimpi mimpi itu kita beli?, sampai nanti sampai habis terjual harga diri”. (Mimpi Yang Terbeli - album 1910 1988)

  6. “Seperti udara kasih yang engkau berikan, tak mampu ku membalas, Ibu”. (Ibu - album 1910 1988)

  7. “Memang usia kita muda namun cinta soal hati, biar mereka bicara telinga kita terkunci”. (Buku Ini Aku Pinjam - album 1910 1988)

  8. “Dendam ada dimana mana di jantungku, di jantungmu, di jantung hari-hari”. (Ada Lagi Yang Mati - album 1910 1988)

  9. “Hangatkan tubuh di cerah pagi pada matahari, keringkan hati yang penuh tangis walau hanya sesaat”. (Perempuan Malam - album Mata Dewa 1989)

  10. “Kucoba berkaca pada jejak yang ada, ternyata aku sudah tertinggal, bahkan jauh tertinggal”. (Nona - album Mata Dewa 1989)
    http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRwq2ntD9KLtfvef2VPtMUfRGmDnMaOKBTdy-8eRljD2wo5IIOzO2tGGT3t

  11. “Oh ya! ya nasib, nasibmu jelas bukan nasibku, oh ya! ya takdir, takdirmu jelas bukan takdirku”. (Oh Ya! - album Swami 1989)

  12. “Wahai kawan hei kawan, bangunlah dari tidurmu, masih ada waktu untuk kita berbuat, luka di bumi ini milik bersama, buanglah mimpi-mimpi”. (Eseks eseks udug udug (Nyanyian Ujung Gang) - album Swami 1989)

  13. “Api revolusi, haruskah padam digantikan figur yang tak pasti?” (Condet - album Swami 1989)

  14. “Kalau cinta sudah di buang, jangan harap keadilan akan datang”. (Bongkar - album Swami 1989)

  15. “Kesedihan hanya tontonan, bagi mereka yang diperkuda jabatan”. (Bongkar - album Swami 1989)

  16. “Orang tua pandanglah kami sebagai manusia, kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta”. (Bongkar - album Swami 1989)

  17. “Satu luka perasaan, maki puji dan hinaan, tidak merubah sang jagoan menjadi makhluk picisan”. (Rajawali - album Kantata Takwa 1990)

  18. “Kesadaran adalah matahari, kesabaran adalah bumi, keberanian menjadi cakrawala, dan perjuangan adalah pelaksanaan kata kata”. (Paman Doblang - album Kantata Takwa 1990)

  19. “Mereka yang pernah kalah, belum tentu menyerah”. (Orang-Orang Kalah - album Kantata Takwa 1990)

  20. “Aku rasa hidup tanpa jiwa, orang yang miskin ataupun kaya sama ganasnya terhadap harta”. (Nocturno - album Kantata Takwa 1990)

http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRTw0ym7OniimM12VMrizMw7DKOJuouThLUF_wAa-WV6FMuO2Lg_Q

  1. “Orang orang harus dibangunkan, kenyataan harus dikabarkan, aku bernyanyi menjadi saksi”. (Kesaksian - album Kantata Takwa 1990)

  2. “Ingatlah Allah yang menciptakan, Allah tempatku berpegang dan bertawakal, Allah maha tinggi dan maha esa, Allah maha lembut”. (Kantata Takwa - album Kantata Takwa 1990)

  3. “Kebimbangan lahirkan gelisah, jiwa gelisah bagai halilintar”. (Gelisah - album Kantata Takwa 1990)

  4. “Bagaimanapun aku harus kembali, walau berat aku rasa kau mengerti”. (Air Mata - album Kantata Takwa 1990)

  5. “Alam semesta menerima perlakuan sia sia, diracun jalan napasnya diperkosa kesuburannya”. (Untuk Bram - album Cikal 1991)

  6. “Duhai langit, duhai bumi, duhai alam raya, kuserahkan ragaku padamu, duhai ada, duhai tiada, duhai cinta, ku percaya”. (Pulang Kerja - album Cikal 1991)

  7. “Dimana kehidupan disitulah jawaban” (Alam Malam - album Cikal 1991)

  8. “Ada dan tak ada nyatanya ada”. (Ada - album Cikal 1991)

  9. “Aku sering ditikam cinta, pernah dilemparkan badai, tapi aku tetap berdiri”. (Nyanyian Jiwa - album Swami Il 1991)

  10. “Aku mau jujur jujur saja, bicara apa adanya, aku tak mau mengingkari hati nurani”. (Hio - album Swami Il 1991)
    http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTchvCz4XvMwKBylme5WjeBBHvUUny9iQCioLERZ4zY8zfT2qUhcQ

  11. “Bibirku bergerak tetap nyanyikan cinta walau aku tahu tak terdengar, jariku menari tetap tak akan berhenti sampai wajah tak murung lagi”. (Di Mata Air Tidak Ada Air Mata - album Belum Ada Judul 1992)

  12. “Mengapa besar selalu menang?, bebas berbuat sewenang wenang, mengapa kecil selalu tersingkir?, harus mengalah dan menyingkir”.
    (Besar Dan Kecil - album Belum Ada Judul 1992)

  13. “Angin pagi dan nyanyian sekelompok anak muda mengusik ingatanku, aku ingat mimpiku, aku ingat harapan yang semakin hari semakin panjang tak berujung”.
    (Aku Disini - album Belum Ada Judul 1992)

  14. “Jalani hidup, tenang tenang tenanglah seperti karang”.(Lagu Satu - album Hijau 1992)

  15. “Sebentar lagi kita akan menjual air mata kita sendiri, karena air mata kita adalah air kehidupan”. (Lagu Dua - album Hijau 1992)

  16. “Kita harus mulai bekerja, persoalan begitu menantang, satu niat satulah darah kita, kamu adalah kamu aku adalah aku”. (Lagu Tiga - album Hijau 1992)

  17. “Kenapa kebenaran tak lagi dicari?, sudah tak pentingkah bagi manusia?” (Lagu Empat- album Hijau 1992)

  18. “Kenapa banyak orang ingin menang?, apakah itu hasil akhir kehidupan?”. (Lagu Empat- album Hijau 1992)

  19. “Anjingku menggonggong protes pada situasi, hatiku melolong protes pada kamu”. (Lagu Lima - album Hijau 1992)

  20. “Biar keadilan sulit terpenuhi, biar kedamaian sulit terpenuhi, kami berdiri menjaga dirimu”.(Karena Kau Bunda Kami - album DABLO

Semoga Berkenan untu :kcendol: dan Thanks nya kakak. :slight_smile:

kok cuma setengahnya gan? judulnya 100 kalimat ? :bingung:

btw, gue baca baca dulu dehhh… tau aja ada yang kerennya kebangetan :smiley: